Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok Jatuh Bangun Merpati Bangkit Dari Kubur Hingga Siap Terbang di 2019

Menengok Jatuh Bangun Merpati Bangkit Dari Kubur Hingga Siap Terbang di 2019 Merpati Airlines. ©Liputan6.com

Merdeka.com - PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) siap bangkit dari kubur. Berhenti beroperasi sejak 2014, maskapai pelat merah tersebut akan mendapat suntikan dana dari investor untuk kembali mengudara.

Ialah Intra Asia Corpora menyatakan siap memberikan suntikan dana kepada Merpati sebesar Rp 6,4 triliun. Diketahui, Merpati berhenti beroperasi sejak empat tahun lalu karena terlilit utang Rp 7,3 triliun. Saat ini proses restrukturisasi Merpati sedang berlangsung. Dimulai dari penyelesaian merumahkan sekitar 1.500 karyawan.

Merpati sempat dilirik oleh dua maskapai asing. Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Aloysius Kiik Ro, mengatakan pelepasan saham Merpati merupakan bagian dari program privatisasi yang sedang diusulkan kepada Komite Tim Privatisasi yang diketuai Menko Perekonomian Darmin Nasution.

"Kedua perusahaan tersebut berlatar belakang maskapai. Mereka mungkin bergabung dengan perusahaan jasa keuangan seperti 'capital private equity," ujarnya.

Dijelaskan, dalam program privatisasi, akan ditempuh dalam tiga skema yaitu melepas kepemilikan saham kepada publik (IPO), menerbitkan saham baru (right issue) dan melalui "exit strategy" dengan melepas saham langsung seperti Kertas Leces.

"Persiapan privatisasi Merpati sudah sedang berlangsung. Saya juga sedang meminta arahan dari Menteri BUMN Rini Soemarno selaku kuasa pemegang saham," kata Aloysius.

Proses masuknya kedua investor tersebut, tambahnya, Merpati harus menyelesaikan terlebih dulu utang tertunggak kepada karyawan. "Kita tuntaskan dulu kewajiban kepada karyawan yang tertunggak sekitar dua tahun. Sejalan dengan itu dilakukan program PHK, sehingga beban perusahaan semakin kecil," ujarnya.

Dana yang disiapkan untuk melunasi utang kepada karyawan berkisar Rp 350 miliar yang akan ditalangi oleh Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebagai pihak yang menangani restrukturisasi Merpati. "Artinya selesai dulu kewajiban pada karyawan baru melakukan proses 'right sizing'. Setelah investor masuk baru kemudian kita melihat kembali dari sisi pengeluaran, makanya kita minimalkan 'cost' bagi negara," ujarnya.

Awak kabin senior Merpati, Trianggarto, mengatakan pemerintah belum membayarkan gaji serta biaya-biaya lain termasuk asuransi dan transport karyawan. "Kami minta dipenuhi dulu hak-hak karyawan. Kasihan ada yang masuk rumah sakit dan meninggal karena tidak mampu membayar."

demo pegawai merpatiDemo pegawai Merpati ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Hal ini diakui Kementerian BUMN. Di mana, pembayaran pesangon tidak dapat dilakukan 100 persen. "Dibayarkan tapi tidak 100 persen tapi kita sepakat dengan PHKnya kemudian sebagian dari haknya sudah kita bayarkan," ujar Aloysius.

Namun, realisasi investasi dua maskapai asing tersebut tak kunjung terdengar hingga saat ini.

Siap Bangkit Kembali

Ketertarikan Intra Asia Corpora menjadi investor memberi angin sejuk pada Merpati untuk hidup lagi. Presiden Direktur Merpati Nusantara Airlines, Asep Ekanugraha, mengatakan keputusan Merpati Airlines terbang kembali itu akan sangat tergantung dari proses sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang dijadwalkan pada Rabu, 14 November 2018.

"Memang, titik krusialnya, yang di putusan pengadilan terkait kasus utang kami yang akan diputuskan pada Rabu 14 November nanti. Ya, tentu saja kami berharap, Merpati diberi kesempatan untuk beroperasi lagi. Jika demikian, maka kami akan tancap gas, melaksanakan langkah strategis operasional, yang telah kami siapkan, " ujar Asep.

Dengan modal ini, Merpati Airlines akan menggunakannya untuk kembali mengurus izin operasinya yang sempat dibekukan oleh Kementerian Perhubungan beberapa tahun lalu. Asep menambahkan dalam mengoperasikan MNA pada 2019 tidak akan bermain di segmen maskapai penerbangan bertarif rendah (LCC). Selain akan lebih menyasar penerbangan di wilayah Indonesia timur, pihaknya juga akan melakukan penerbangan ke wilayah Indonesia barat yang dinilai sangat potensial juga memungkinkan ke luar negeri.

"Kami sudah belajar dari kejatuhan perusahaan dan saatnya menatap ke depan yang lebih baik. Apalagi selain pemerintah dan investor swasta yang mendukung, sudah banyak perusahaan asuransi yang ikut mendorong beroperasinya MNA lagi," kata Asep.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menanggapi kabar maskapai pelat merah tersebut terbang kembali. Menteri Sri Mulyani ingin siapa pun kreditur yang akan menyuntikkan modal memiliki latar belakang yang jelas. Artinya, tidak hanya menawarkan ketertarikan tetapi juga harus memberi input kepada Merpati seperti keahlian, teknologi dan dana.

"Tentu saya berharap bahwa mereka memiliki kredibilitas. Karena yang saya inginkan adalah selalu track record tidak hanya orang yang interested untuk masuk ke Merpati tapi cuma bawa nama. Tapi tidak bawa expertise, tidak bawa teknologi, tidak bawa uang, jadi akhirnya cuma bawa nama saja," jelasnya.

Terakhir, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga akan melakukan due diligence atau uji kelayakan melalui PT PPA (Perusahaan Pengelola Aset) terhadap segala skenario yang akan ditawarkan perusahaan ke depan. Hal ini untuk mencari jalan keluar terbaik terhadap nasib Merpati.

"Jadi sekarang nilai ekonomis dan nilai finansial yang paling bagus dan juga nilai untuk bagaimana menciptakan nilai tambah tambah di dalam perekonomian yang kita harapkan. Dan oleh karena itu kita akan meng encorage PT PPA untuk melakukan due diligence terhadap apapun skenario yang mereka tawarkan ke kita dan kita cari nanti yang terbaik," tandasnya.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pesimistis dengan rencana pemerintah untuk menghidupkan kembali Merpati. Alasannya maskapai pelat merah ini menanggung utang mencapai triliunan Rupiah.

"Boleh saja dihidupkan lagi, tapi utang dihapus dulu," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Telematika, Penyiaran, dan Ristek Ilham Habibie.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak

Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak

Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak

Baca Selengkapnya
Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional

Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional

Maskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.

Baca Selengkapnya
Naik 17 Persen, Airnav Indonesia Layani 1,8 Juta Penerbangan Selama 2023

Naik 17 Persen, Airnav Indonesia Layani 1,8 Juta Penerbangan Selama 2023

Selama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.

Baca Selengkapnya
Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi

Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi

Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.

Baca Selengkapnya