Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menelusuri surga tanaman hias di ujung Timur Jawa

Menelusuri surga tanaman hias di ujung Timur Jawa Tanaman hias. ©2014 Merdeka.com/Chazizah Gusnita

Merdeka.com - Kota Batu menjadi salah satu daerah wisata favorit bagi pelancong dari dalam maupun luar negeri. Kota berjuluk De Klein Switzerland atau Swiss kecil di Pulau Jawa ini menyimpan segudang objek wisata dan keindahan alam.

Satu di antaranya laik disinggahi adalah Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu. Salah satu sentra budi daya pertanian holtikultura di Kota Batu, khususnya tanaman hias. Menuju desa ini, dari pusat melintasi Jalan Bukit Berbunga. Deretan kios penjual bunga ada di kiri kanan jalan ini.

Gapura bertuliskan ‘Masuk Kawasan Wisata Bunga Sidomulyo’ jadi penanda masuk wilayah desa. Nama jalan di Desa Sidomulyo pun kental aroma bunga, seperti Jalan Cemara Kipas, Jalan Palem Kuning, Jalan Cempaka, Jalan Mawar Putih, dan lainnya.

Di desa dari sekitar 2.400 kepala keluarga, 85 persennya membudidayakan tanaman hias. Baik di kebun, pekarangan, halaman rumah dengan media polibag atau pot kantong plastik. Maupun di dalam green house atau bangunan berbahan plastik.

Di kebun, sejauh mata memandang akan tampak hamparan bunga cantik beraneka jenis. Ada pula Pasar Bunga Sekarmulyo seluas 2,5 hektare dan Gelora Bunga seluas 4 hektare. Tempat budi daya sekaligus sentra perdagangan bunga yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) Bunga.

Umbar Suwito, seorang petani bunga di kawasan Pasar Bunga Sekarmulyo, Sidomulyo, Kota Batu, mengatakan para petani sudah terbiasa dengan ramai wisatawan masuk ke kebun atau mampir ke rumah–rumah warga.

"Biasanya akhir pekan itu paling ramai, baik pagi atau sore hari. Baik datang berpasangan atau dengan keluarga mereka," kata Umbar Suwito, Rabu, 18 Juli 2018.

Tak semua wisatawan yang berkunjung itu datang untuk membeli bunga. Kerap mereka hanya sekadar berfoto atau bertanya tentang jenis bunga. Ada pula wisatawan yang membeli beberapa pot bunga mawar, anggrek, dan lain sebagainya untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.

"Kami tak keberatan kalau wisatawan datang sekadar untuk berfoto. Karena pendapatan kami bukan dari menjual bunga ke mereka, tapi melayani permintaan dari luar daerah," ujar Suwito.

Seorang petani bunga di Desa Sidomulyo lainnya, Sulastri mengatakan, perkebunan bunga tak banyak terdampak dengan tingginya angka kunjungan wisatawan di Kota Batu. Sebab hasil panen mereka cenderung untuk melayani permintaan ke luar daerah.

"Ya, kalau datang untuk berfoto itu sudah biasa, tak mengganggu kami. Karena permintaan tertinggi bunga–bunga ini dari luar daerah," ujar Sulastri.

Pendapatan utama para petani memang bukan dari transaksi langsung dengan para wisatawan. Melainkan memenuhi pesanan bunga ke berbagai daerah seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Semarang, Kalimantan, dan daerah lainnya.

Kota yang berada di lereng Gunung Panderman, Gunung Arjuna dan Welirang ini laksana surga bagi pertanian holtikultura termasuk tanaman hias. Berada di ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut, suhu udara di Kota Batu rata-rata bekisar 21 derajat Celsius – 23 derajat Celsius.

Mengutip data Kota Batu Dalam Angka 2017 milik Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu, ada 24 jenis bunga yang dibudidayakan para petani di beberapa desa, terutama di Desa Sidomulyo dan Gunungsari. Meski demikian, jenis varietasnya bisa mencapai ratusan.

Bunga yang paling banyak dibudidayakan adalah mawar, krisan, anggrek, dan anthurium. Per triwulan IV 2016, untuk anggrek ada 70.291 tanaman dengan luas panen 37.905 meter persegi produksinya mencapai 450.500 tangkai.

Anthurium ada 16.583 tanaman di luas panen 14.077 meter persegi menghasilkan 133.000 tangkai. Bunga krisan ada 190.542 tanaman dengan luas panen 168.250 meter persegi produktivitasnya mencapai 9.364.100 tangkai. Mawar terbanyak dibudidayakan, mencapai 1.313.454 tanaman di luas panen 1.158.000 meter persegi menghasilkan 25.620.880 tangkai.

Kunjungan wisatawan di Kota Batu terus naik tiap tahunnya. Pada 2016 silam, tercatat angka kunjungan mencapai 3,3 juta wisatawan. Naik menjadi 4,2 juta wisatawan pada 2017 lalu. Meski demikian, tingginya jumlah pelancong itu tak terlalu berdampak ke petani bunga.

"Kalau untuk petani bunga memang dampaknya tak terlalu signifikan. Mungkin ini harus jadi perhatian," kata Suharto, Kepala Desa Sidomulyo.

Pemerintah desa bersama pemerintah kota sedang menyiapkan berbagai rencana untuk pengembangan desa. Agar bisa jadi salah satu desa wisata unggulan, infrastruktur di desa juga harus dibenahi. Misalnya, menyiapkan area peristirahatan untuk wisatawan di area perkebunan.

Pemerintah Kota Batu sedang memetakan kondisi desa dengan menerjunkan konsultan wisata. Pemerintah desa akan memanfaatkan dana sebesar Rp 1,3 miliar dari program Dana Desa dan Rp 2 miliar dari Alokasi Dana Desa.

"Tahun ini kami rumuskan melalui musyawarah desa apa saja kebutuhannya. Agar kami siap jadi desa wisata pada tahun depan," ujar Suharto.

Reporter: Zainul Arifin

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Selengkapnya
10 Tanaman Hias Pembersih Udara dalam Rumah, Buat Ruangan Makin Sejuk dan Sehat

10 Tanaman Hias Pembersih Udara dalam Rumah, Buat Ruangan Makin Sejuk dan Sehat

Tanaman hias ini bukan hanya sekadar dekorasi indah yang menambah keindahan interior rumah, tapi juga menawarkan kesehatan untuk pernapasan.

Baca Selengkapnya
Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?

Tanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?

Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mitos Bunga Sri Rejeki, Bisa Membawa Keberuntungan

Mitos Bunga Sri Rejeki, Bisa Membawa Keberuntungan

Tanaman Sri rejeki atau bunga aglonema adalah tanaman hias yang populer karena daya tahan dan kemudahan perawatannya.

Baca Selengkapnya
23 Daerah Berpotensi Diterjang Hujan Badai, Ini Daftarnya

23 Daerah Berpotensi Diterjang Hujan Badai, Ini Daftarnya

Hujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.

Baca Selengkapnya
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Mudah Ditemukan di Sekitar Rumah, Berikut 5 Buah Segar Penurun Gula Darah

Mudah Ditemukan di Sekitar Rumah, Berikut 5 Buah Segar Penurun Gula Darah

Beberapa buah manis yang mudah ditemui di sekitar rumah ini bisa bantu turunkan gula darah loh! Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya