Mendag: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD 1,57 miliar di Maret 2021
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, M. Lutfi mencatat, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus hingga USD 1,57 miliar pada Maret tahun 2021. Dengan demikian, surplus neraca perdagangan sepanjang kuartal I (Januari-Maret 2021) tercatat mencapai USD 5,52 miliar.
"Menurut hemat saya sangat baik, Jadi neraca perdagangan Januari-Maret 2021 surplus kira-kira USD 5,52 miliar," kata Mendag dalam konferensi pers tentang Kinerja Perdagangan Bulan Maret 2021, Jumat (16/4).
Mendag menjelaskan, hal itu terlihat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa ekspor Indonesia pada Maret tahun 2021 tercatat USD 18,3 miliar, di mana ekspor non migasnya berjumlah USD 17,45 miliar dan migasnya berjumlah USD 0,91 miliar.
"Sedangkan impornya totalnya USD 16,79 miliar, komponennya adalah non migas USD 14,51 miliar dan migasnya USD 2,8 miliar," ujarnya.
Sehingga ekspor non migas tahun 2021 sebesar USD 17,45 miliar pertumbuhannya 21,21 persen MoM atau dibanding bulan sebelumnya. Kemudian, pertumbuhannya jika dibandingkan antara Januari-Maret 2021 dan Januari-Maret 2020 terdapat pertumbuhan 17,14 persen.
"Kemudian impornya juga terjadi pertumbuhan dan ini menunjukkan bahwa kegiatan perekonomian berjalan dengan baik," ungkapnya.
Menurutnya, jika dibandingkan antara bulan terhadap bulan (Month on Month) pada Maret 2021 impor terjadi kenaikan sebesar 21,3 persen. "Kalau kita lihat dari pertumbuhan impor non migas kumulatif Januari-Maret 2021 maka terjadi pertumbuhan yaitu 13,06 persen dari USD 38,25 miliar," ujar Mendag.
Tertinggi Sejak Agustus 2011
Mendag menyebut, ekspor non migas yang berjumlah USD 17,45 miliar ini merupakan tertinggi sejak bulan Agustus 2011 yang mencapai USD 18,81 miliar.
"Ekspor non migas kita yang berjumlah USD 17,45 miliar ini adalah ekspor non migas terbesar, tertinggi dibandingkan dalam sejarah. Jadi ekspor total kumulatif sebenarnya tinggi, tetapi pada bulan Agustus 2011, tetapi ekspor non migas kita bulan Maret ini adalah tertinggi dalam sejarah terutama pasca krisis tahun 1998," jelas Mendag.
"Ini menunjukkan terjadi pertumbuhan ekonomi yang sehat," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaData BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut
Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaEkspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekspor Indonesia Anjlok Hingga 18 Persen di Juli 2023, Ini Biang Keroknya
Penurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaIndonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar
Pudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaJanuari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca Selengkapnya