Mendag Lutfi Prediksi Gejolak Harga Komoditas Akan Terus Terjadi di 2022
Merdeka.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyoroti gejolak harga komoditas yang terjadi saat ini. Menurut dia, 2022 ini memang bukan merupakan tahun yang mudah untuk perkembangan harga komoditas.
"Saya ingin menegaskan, tahun 2022 ini bukan tahun yang mudah. Saya prediksi tahun ini penuh dengan tantangan. Tahun yang penuh dengan gejolak," ujar dia saat membuat rapat kerja Kementerian Perdagangan 2022, Kamis (10/3).
Dibandingkan 2021 lalu, Mendag Lutfi menilai, meski masih berhadapan dengan pandemi Covid-19, tapi pemerintah bisa melewatinya dengan baik.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Siapa yang merasa sulit mengimbangi inflasi? Sayangnya, inflasi tinggi membuat uang yang mereka miliki saat ini seperti tidak berarti. Sekitar 67 responden dalam survei itu mengatakan bahwa mereka tidak mampu mengimbangi inflasi.
-
Apa posisi Ahmad Luthfi di Kemendag? Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan, calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi telah mengundurkan diri dari jabatan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Irjen Kemendag).
-
Kenapa Ahmad Luthfi mundur dari Kemendag? 'Pak Lutfhi tapi sudah maju Gubernur di Jawa Tengah. Jadi sudah mengajukan pengunduran diri, nanti sudah ada Pak Putu bakal penggantinya,' ujar Zulhas dalam rapat di DPR RI, dikutip Kamis (5/9).
"Tetapi, karena sebagian besar kegiatan ekonomi menurun, maka semua harga bisa kita lalui dengan stabil. Inflasi berjalan dengan baik, NTP (nilai tukar petani) naik juga baik. Ini merupakan hasil yang baik," urainya.
Sementara tahun ini akan jadi kebalikan dari 2021 lalu. Itu tergambar dari naiknya indeks-indeks Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), dimana sejak Februari 2022 indeks sudah naik 140,7 poin, atau meningkat 20,7 persen secara year on year dibanding periode sama tahun lalu.
Mendag Lutfi mengatakan, itu jadi angka tertinggi sejak 2011. Kala itu, pemerintah harus berhadapan dengan fenomena supercycle ekonomi, tapi kenaikannya hanya 137,6 poin.
"Artinya, temperatur sudah jauh lebih tinggi dibanding 2011," ungkap dia.
Oleh karenanya, ia mengingatkan jajarannya di Kementerian Perdagangan untuk terus berinovasi mengatasi gejolak harga komoditas saat ini. Dia pun menuntut dirinya sendiri beserta kolega untuk bekerja di luar batas.
"Saya juga ingin tegaskan, raker kali ini adalah milestone yang penting. Karena kita harus secara out of the box memikirkan tidak hanya business as usual, karena persoalan kita pada hari ini juga lumayan susah dan kompleks," tegasnya.
Sumber: Liputan6
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
(mdk/ags)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag menyampaikan bahwa situasi deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut memberatkan para pedagang dan petani.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaKestabilan ekonomi akan sulit dikembalikan jika sudah terganggu.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaPenjualan industri grosir masih lebih baik dibandingkan industri ritel.
Baca SelengkapnyaDaud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaMengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaApabila inflasi naik, lanjut Ferry, maka akan berdampak buruk dan negatif bagi perekonomian RI.
Baca Selengkapnya