Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendag Enggar ungkap baru 281.000 ton beras impor dari kuota 500.000 masuk Indonesia

Mendag Enggar ungkap baru 281.000 ton beras impor dari kuota 500.000 masuk Indonesia Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita. ©2018 Merdeka.com/Aksara Bebey

Merdeka.com - Kementerian Perdagangan mengungkapkan sejauh ini baru 281.000 ton beras impor dari kuota 500.000 ton masuk Indonesia. Pemerintah memastikan, meski melakukan impor, tetap memprioritaskan penyerapan produksi petani lokal.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meyakinkan kebijakan impor tidak akan serta merta merugikan petani. "Tugas kita menyediakan stok beras dengan prioritas pengadaan dari dalam negeri. Sesuai inpres 5 (beras produksi petani) terserap. Petani tidak akan rugi," ujarnya usai menghadiri rapat koordinasi kebijakan perdagangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1439 H di El Royale Hotel, Bandung, Jumat (23/3).

Dia mengatakan negara seperti Thailand dan Vietnam tetap melakukan impor meski terkenal sebagai pengekspor bahan pangan. Di mana, kedua negara tersebut mengekspor beras dan jagung, sekaligus mengimpor beras dan jagung tertentu yang dibutuhkan.

Skema itu sudah mulai dijalankan oleh pemerintah Indonesia yang mengekspor jagung dan mengimpor jenis jagung tertentu untuk kebutuhan industri. "Jenis jagung yang tidak kita produksi untuk industri ya kita impor. Tata niaga perjagungan sudah dilakukan dengan bagus. Jadi, jangan terlalu alergi dengan upaya impor," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Enggar juga mengatakan bahwa harga jelang Ramadan hingga Idul Fitri bisa terus stabil karena impor. Sebab, pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi kenaikan harga pangan jauh hari.

Saat ini, sejumlah harga bahan pokok sudah aman dan tidak ada gejolak di pasar. Beberapa komoditas pun mengalami tren harga yang turun secara gradual. "Untuk mengendalikan harga beras, kami sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk melepas beras ke pasaran menjelang Ramadan," imbuhnya.

Para pedagang pun diminta untuk melepas harga dengan murah. Sebab, pemerintah menjamin stok yang ada cukup memenuhi kebutuhan pasar. Ditambah, daerah penghasil padi sudah memasuki musim panen. "Jangan ada kekhawatiran. Pengusaha dan pedagang lepaskan barang dengan harga rendah. Sebentar lagi kita gelontorkan beras," pungkasnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand

Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand

Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras di 2024, Ini Daftar Negara Asalnya

Pemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras di 2024, Ini Daftar Negara Asalnya

Namun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia di Awal Tahun 2024

Dirut Bulog: Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia di Awal Tahun 2024

Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.

Baca Selengkapnya