Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendag Enggar: Harga bahan pokok turun jelang Ramadan dan Lebaran 2018

Mendag Enggar: Harga bahan pokok turun jelang Ramadan dan Lebaran 2018 Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. ©2017 merdeka.com/purnomo edi

Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita berkunjung ke Bali dan meninjau langsung pasar tradisional di kawasan Kabupaten Badung, Bali. Dalam kunjungan tersebut, Enggar meninjau pasar tradisional Kuta 2, dan selanjutnya juga akan meninjau pasar tradisional di Jimbaran, Badung, Bali.

Dalam kunjungan ini, Enggar menegaskan bahwa tidak ada kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadan dan Lebaran 2018 ini.

"Ternyata tidak ada kenaikan harga, yang ada adalah penurunan harga," ucapnya.

Enggar menegaskan bahwa semua harga bahan pokok turun, seperti bawang putih, cabai kemudian juga beras dan lain-lainnya. "Beras juga turun Rp 8.950, yang dari target kita Rp 9.450 Kemudian premium (beras) dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.800 menjadi Rp 12.000. Kemudian, daging ayam turun dan bahkan saya khusus daging ayam dan telur itu kita bikin acuan harga bawah dan atas, dan itu di bawah harga acuhan atas. Jadi kita tidak mau peternak dan pedagang itu bangkrut, dan kini suplainya berlebihan," jelasnya.

Kemudian, untuk harga gula juga turun dari harga Rp 12.500 menjadi Rp 11.500. Kemudian, juga harga minyak goreng kemasan sederhana juga stabil harga mencapai Rp 11.000. Kemudian minyak goreng curah mencapai Rp 10.000. Jadi secara keseluruhan stabil dan cenderung turun.

Meski demikian, Enggar mengatakan akan tetap mengantisipasi harga, salah satunya dengan mendorong suplai. Selain itu, yang menjadi perhatian serius tentang bahan pokok adalah beras. "Kita berikan perhatian serius pada beras, seluruh pedagang beras di pasar tradisional wajib menjual beras medium," tegasnya.

Selain itu, Enggar juga mengungkapkan bahwa pemicu kenaikan harga itu biasanya pemberitaan media tentang kenaikan harga. Karena, biasanya masyarakat akan panik sehingga khawatir dan pada hari esoknya harga lebih tinggi dan akan membeli lebih banyak. Kemudian, juga bisa dipicu dengan tiadanya suplai dan penimbunan bahan pokok.

"Untuk penimbunan sudah tidak bisa berjalan lagi, karena kita keras sekali dengan Satgas Pangan. Kalau ada yang berani menimbun, kita akan proses hukum dan kita tidak akan mentolerir untuk itu," tegasnya.

Enggar juga cukup puas dengan harga bahan pokok di wilayah Badung, Bali. Sebab harga di pasaran tradisional di bawah HET. Selain itu, Enggar juga meminta kepada Kepala Dinas Perdagangan Provisi Bali untuk terus memantau tiap harinya secara terus-menerus dengan harga bahan pokok di pasar.

Enggar juga mengungkapkan untuk harga di daerah lain di Indonesia juga cenderung turun. Karena hampir 32 Provinsi sudah dikunjungi langsung oleh para Ekselon 1 Kementrian Perdagangan.

"Jika ada satu atau dua diatas HET langsung kita cegah. Jadi semua rata, dan itu bukan hanya sesaat menjelang Lebaran saja. Tetapi ini, akan terus dan di pantau oleh BPS, dan erbukti dalam bulan ini kita deflasi dan saya harap dalam bulan depan, kita juga deflasi. Karena Presiden (Joko Widodo) memerintahkan harga harus turun tidak boleh ada kenaikan," tutupnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan

Mendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan

Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).

Baca Selengkapnya
Harga Telur Ayam Mulai Turun Jelang Idul Fitri, Ternyata Ini Pemicunya

Harga Telur Ayam Mulai Turun Jelang Idul Fitri, Ternyata Ini Pemicunya

Harga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Awal Ramadan Pemerintah Naikkan Harga Eceran Tertinggi Beras, Cek Harganya di Sini

Awal Ramadan Pemerintah Naikkan Harga Eceran Tertinggi Beras, Cek Harganya di Sini

Kenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harga Telur Ayam Naik Tajam Jelang Ramadan, Pedagang Khawatir Pelanggan Kabur

Harga Telur Ayam Naik Tajam Jelang Ramadan, Pedagang Khawatir Pelanggan Kabur

Ipah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah

Harga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah

Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.

Baca Selengkapnya
H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik

H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik

Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Harga Ayam Naik Jelang Lebaran, Kemendag Salahkan Pedagang Perantara karena Ambil Untung Terlalu Besar

Harga Ayam Naik Jelang Lebaran, Kemendag Salahkan Pedagang Perantara karena Ambil Untung Terlalu Besar

Komoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.

Baca Selengkapnya
Beras Masih Mahal, Pemerintah Diminta Segera Stabilisasi Harga Pangan

Beras Masih Mahal, Pemerintah Diminta Segera Stabilisasi Harga Pangan

Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.

Baca Selengkapnya