Mendag Enggar buka-bukaan penyebab pasar tradisional kalah ramai dari ritel modern
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengakui selama ini pasar-pasar tradisional kalah bersaing dengan gerai retail modern dari berbagai aspek. Salah satunya aspek kenyamanan dalam bertransaksi.
"Sudah becek, bau, mahal lagi. Bagaimana dia mau bersaing dengan sebelahnya (gerai retail) yang ber-AC, nyaman dan lebih murah," ungkapnya di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (19/10).
Selain itu, harga barang yang dijual di pasar tradisional diakui lebih mahal dibandingkan di retail modern. Hal ini disebabkan karena pedagang pasar tradisional masih sulit untuk mengakses barang jualannya dari distributor utama.
"Perbedaannya adalah, pedagang pasar rakyat memperoleh barang lebih mahal daripada retail modern. Dia harus bayar tunai, kalau ngangsur dikenakan bunga tinggi. Oleh inang-inang itu 5 persen per 12 jam. Jam 2 terima Rp 95.000, jam 4 sore bayar Rp 100.000. Itu yang terjadi di pasar rakyat," kata dia.
Oleh karena itu, program revitalisasi pasar tradisional ini bertujuan memberikan kesempatan yang sama kepada pedagang untuk mengakses barang jualan dengan harga yang sama dengan di retail.
"Kalau fisik pasar diperbaiki, tidak bau, tidak kumuh, bersih, kemudian harganya juga murah, sama harganya (dengan retail modern) ini kita siapkan untuk mereka masuk ke persaingan perdagangan di antara tradisional dan modern," jelas Menteri Enggar.
Sementara itu, Kepala Pengelola Pasar Rakyat Selasa Gorontalo, Arman Lalu, mengungkapkan dengan adanya revitalisasi pasar dan pengelolaan oleh unit pelaksana teknis (UPT) independen, tentu pasar rakyat akan menjadi lebih baik.
"Substansinya pasar mampu berdayakan rakyat. APBD kan setiap rakyat punya anggaran APBD masing-masing. Intinya bagaimana rakyat berdaya. PAD itu untuk pemberdayaan rakyat," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disetujui Presiden Jokowi, HET Beras Premium Naik Jadi Rp14.900 per Kg Berlaku Hingga April 2024
perpanjangan relaksasi HET beras premium ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan di pasar. Khususnya, stok beras premium di pasar modern.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaKapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Pemerintah
Susiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Biang Kerok Beras Langka di Pasar: Karena Ada Bencana Banjir
Kondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Pasokan Beras Aman hingga Lebaran Idulfitri 2024
Pemerintah terus mendorong penyaluran beras SPHP ke Pusat Induk Beras Cipinang (PIBC) untuk di distribusikan ke pasar tradisional maupun retail modern.
Baca SelengkapnyaKini Jadi Pasar Tradisional Standar Nasional, Ini 5 Fakta Menarik Pasar Wates Kediri
Pasar ini bisa jadi pilihan wisata setelah puas menjelajahi objek wisata alam Gunung Kelud karena letaknya berdekatan.
Baca SelengkapnyaBeras Mahal dan Langka, Bulog Klaim Sudah Salurkan Stok ke Pasar hingga Ritel Modern Sebanyak 226 Ribu Ton
Khusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Moderen Lampung, Atikoh Ganjar Borong Salak, Kurma hingga Sembako
Atikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang saat blusukan ke Pasar Moderen Lampung.
Baca SelengkapnyaMelihat Keunikan Pasar Kuno di Pedalaman Gunung Gajah, Terpencil dan Punya Akses Jalan Terjal Menanjak
Meski cenderung terpencil di atas pegunungan, namun pasar tersebut tetap ramai dikunjungi warga.
Baca Selengkapnya