Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendag Enggar Bahas Hambatan Perdagangan Indonesia ke China

Mendag Enggar Bahas Hambatan Perdagangan Indonesia ke China Enggartiasto Lukita. Yayu A©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita membahas hambatan perdagangan yang dihadapi Indonesia dalam kunjungannya ke China. Bersama Minister of General Administration of Custom China (GACC) Ni Yuefeng, di Kantor GACC Beijing, China, kedua pihak bersepakat membentuk joint working group.

Lewat pendekatan tersebut, Enggar meyakini nilai ekspor Indonesia akan meningkat. "Dengan pendekatan yang kita lakukan dan persetujuan dari GACC bisa segera kita dapatkan, maka akan meningkatkan ekspor sekitar USD 1 miliar, terlebih lagi kalau seafood bisa diizinkan," kata Mendag Enggartiasto di Beijing dikutip dari keterangannya.

Pemerintah mengharapkan agar China memberi kemudahan atas ekspor sarang burung walet, buah-buahan tropis seperti nanas, buah naga, alpukat, durian, serta produk perikanan. Dijelaskan, salah satu kendala yang menghambat laju ekspor berbagai komoditas tersebut adalah lamanya proses verifikasi yang dilakukan oleh GACC.

Menanggapi hal tersebut, kata Enggar, Menteri Ni Yuefeng merespons dengan baik dan akan menindaklanjuti permasalahan yang disampaikan Indonesia. Diharapkan, komunikasi berjalan lebih baik, terutama pembahasan hal-hal yang bersifat teknis untuk memperlancar perdagangan kedua negara.

Tak hanya sarang burung walet, berbagai buah-buahan Indonesia juga masih mengalami kesulitan untuk memasuki pasar China. Hingga kini, tercatat hanya lima jenis buah-buahan Indonesia yang bisa diekspor ke China.

"Bandingkan dengan Thailand yang mencapai 20 jenis. Malaysia dan Vietnam juga jauh di atas kita. Sebagai langkah konkret, nanas dan buah naga yang sudah sekian lama verifikasinya akan segera dipercepat sehingga tidak lama lagi ekspor kedua buah itu bisa segera terealisasikan. Selain itu, jenis buah lainnya seperti manga, durian, alpukat, rambutan juga masuk dalam daftar yang segera diproses," katanya.

Pertemuan Mendag dan Menteri Ni Yuefeng merupakan tindak lanjut dari pembicaraan dan kesepakatan yang dilakukan antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo di Osaka, Jepang, beberapa waktu lalu.

Saat itu, Presiden Jokowi menyampaikan kepada mitranya berbagai hal, termasuk kesulitan dalam ekspor dan defisit perdagangan ke China yang begitu besar. Presiden Xi Jinping pun berjanji akan menindaklanjuti dan memberikan prioritas untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Menurut Mendag, saat ini ekspor sarang burung walet Indonesia baru mencapai 70 ton per tahun. Jumlah itu kurang dari setengah kuota yang ditetapkan pemerintah RRT sebanyak 160 ton per tahun. Sementara, jika dibandingkan dengan kapasitas produksi yang mencapai 1.600 ton per tahun, ekspor ke negara pengonsumsi sarang burung walet terbesar di dunia itu sangatlah kecil.

Tak hanya minim dari segi jumlah. Dari sisi nilai tambah pun, ekspor sarang burung walet belum banyak diraih Indonesia. Pasalnya, Indonesia baru bisa mengekspor sarang burung walet mentah.

"Sedangkan, produk olahan berupa minuman dan lainnya tidak bisa masuk ke Tiongkok. Padahal nilainya sangat tinggi," kata Enggar.

Mendag juga mengajak pemerintah China untuk mengatasi penyelundupan sarang burung walet yang selama ini terjadi melalui Malaysia, Vietnam dan Hongkong. Dalam kunjungan kali ini, Enggar juga mengajak para importir makanan minuman China untuk berinvestasi di Indonesia. Hasil produksinya diekspor kembali ke Tiongkok, negara-negara ASEAN, dan Australia.

"Hal ini juga saya sampaikan ke Menteri China dan disambut dengan positif. Disampaikan ini langkah positif karena akan memudahkan proses verifikasi dan perizinan di China," imbuh Mendag.

Kunjungan Mendag untuk melakukan lobi tersebut dinilai positif oleh pengamat. Rusli Abdullah dari Indef menyebutkan pendekatan perlu dilakukan agar berbagai kendala ekspor dapat diatasi.

"Langkah Mendag positif. Tinggal Mendag harus bisa menegaskan bahwa China tak perlu memberlakukan terlalu banyak persyaratan. Cukup bahwa buah kita tidak mengganggu kesehatan, bukan hasil rekayasa genetika dan berkelanjutan, tak perlu syarat yang macam-macam lagi," katanya.

Menurutnya, negeri tirai bambu itu kerap memberlakukan non tariff measure yang menjadi kendala besar dalam perdagangan.

Di kesempatan lain, Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan sarang burung walet Indonesia semakin baik dalam kualitas dan mutu. Namun, saat ini tinggal mempercepat masalah intern agar ekspor sarang burung walet meningkat.

Dia menyebutkan, dulu memang kualitas sarang burung walet Indonesia buruk. Namun, masalah itu kini sudah teratasi. "Sekarang mungkin ditagih lagi juga karena kebutuhan mereka akan burung walet banyak sekali. RRT banyak impor," imbuhnya.

Dia optimis pemerintah bisa mendapat USD 1 miliar dalam satu tahun dengan menggenjot ekspor tiga komoditas tersebut.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan

Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan

Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Bakal Impor 20.000 Ton Bawang Putih dari China, Ini Alasannya

Pemerintah Bakal Impor 20.000 Ton Bawang Putih dari China, Ini Alasannya

Pemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Masyarakat China Ganderungi Durian Indonesia, Total Permintaan Diprediksi Capai USD 8 Miliar

Masyarakat China Ganderungi Durian Indonesia, Total Permintaan Diprediksi Capai USD 8 Miliar

Petani perkebunan diminta untuk terus meningkat kualitas durian yang dijual.

Baca Selengkapnya
Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang

Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang

Ia mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya