Menaker Sebut Pekerja di UMKM Paling Banyak Terkena PHK Selama Corona
Merdeka.com - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan para pekerja atau buruh di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi kelompok yang paling terdampak akibat penyebaran wabah virus corona (Covid-19). Ini lantaran pelaku usaha UMKM tercatat sebagai yang paling banyak melakukan aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya selama masa pandemi ini.
"Rincian jumlah perusahaan dan buruh yang dirumahkan/PHK itu terbanyak pada kelompok UMKM," kata Menteri Ida saat berbincang dalam sesi live streaming bersama Liputan6.com, Rabu (22/4).
Menteri Ida melanjutkan, kelompok usaha di sektor UMKM yang banyak merumahkan pekerjanya yakni industri pariwisata beserta turunannya, seperti hotel, restoran dan catering (horeca).
Berikutnya, yakni tenaga kerja di sektor industri manufaktur. Menteri Ida menyampaikan, banyak perusahaan manufaktur yang harus merumahkan karyawannya lantaran kegiatan usahanya banyak terganggu selama masa wabah corona.
"Kemudian sektor industri manufaktur yang mengurangi atau menghentikan kegiatan produksi yang diakibatkan kesulitan bahan impor, terhambatnya ekspor hasil produksi akibat kebijakan lockdown negara tujuan," ujar Menteri Ida.
Minta Pengusaha Terbuka Soal Kondisi Perusahaan ke Pekerja
Kementerian Ketenagakerjaan terus melakukan penanganan dampak covid-19 dalam sektor ketenagakerjaan, yang berkaitan dengan para pengusaha dan pekerja yang kini dikabarkan banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tengah pandemi ini. Pemerintah menilai kunci utama dalam kondisi seperti ini adalah membangun dialog yang dilakukan dengan para pengusaha dan pekerja.
"Pengusaha harus mendialogkan secara terbuka kondisi perusahaannya. Saya rasa pengusaha juga memahami apa yang dirasakan oleh pekerja yang berjuang di dalam keadaan ini," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
Oleh karena itu, dirinya berharap betul dialog ini dilakukan dengan baik antara pekerja dengan pengusaha. Sebab, tekanan ini merupakan kondisi yang umum dialami dunia usaha.
"Saya kira kalau disampaikan secara terbuka teman-teman pekerja juga memahami kondisinya, yang tidak diinginkan saat tidak dilakukan keterbukaan sampai merumahkan pekerja, bahkan sampai ekstrem memutus PHK," ujarnya.
Reporter: Maul
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu
Dia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca SelengkapnyaDukung Kesetaraan, BCA Salurkan UMKM Entrepreneur Perempuan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2023
Persentase pekerja perempuan di BCA juga mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKisah Pedagang Sayur Bangkit dari Covid & Kebakaran, Andalkan KUR BRI untuk Menata Kembali Usaha
Ati mengaku kewajiban pembayaran cicilan KUR BRI Rp9 juta per bulan justru menjadi penambah semangat berjualan.
Baca SelengkapnyaHore, Pengusaha UMKM Bisa Pinjam KUR Rp500 Juta Tanpa Agunan
Saat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca SelengkapnyaPengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya
Padahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaDirut PNM: Ekosistem Holding Ultra Mikro Jaga Keberlangsungan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera
Laba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca Selengkapnya