Megapolitan Developments bukukan pendapatan RP 330,4 miliar
Merdeka.com - Pengembang properti PT Megapolitan Developments Tbk membukukan pendapatan Rp 330,4 miliar di 2016 lalu. Angka ini tercatat naik dibanding pencapaian 2015 yang hanya Rp 325,3 miliar.
Managing Director Megapolitan Developments, Ronald Wihardja mengatakan, kenaikan pendapatan didorong oleh proyek hunian yang dikembangkan perseroan di wilayah Cinere.
"Pengakuan penjualan proyek hunian seperti Cinere Parkview, Graha Cinere untuk tipe rumah fancy dan cozy, serta Cinere One Residence yang menyumbang kontribusi besar terhadap naiknya pendapatan usaha," ungkap Ronald dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/3).
Ditinjau dari segmentasi pengembangannya, proyek-proyek perumahan masih menjadi kontributor pendapatan usaha terbesar mencapai Rp 113,4 miliar atau 35 persen dari total pendapatan. Segmen persewaan dari pusat perbelanjaan menyumbang kontribusi Rp 102,1 miliar atau 30 persen sebagian besar berasal dari Mal Cinere dan Cinere Bellevue Mall.
Segmen apartemen mencatatkan kontribusi pendapatan sebesar Rp 62 miliar atau 19 persen yang berasal dari apartemen Cloud Tower, Sky Tower, dan Cinere Bellevue Suites. Segmen ruko dan kios memberikan kontribusi sebesar Rp 52,4 miliar atau 16 persen melalui ruko Cinere Terrace Commercial dan Bizpark @Vivo Sentul serta kios Galleria Kiosk @Vivo Sentul.
Dilihat berdasarkan tipe, pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi sebesar Rp 228 miliar atau 70 persen dari keseluruhan. Sisanya berasal dari pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang mencapai Rp 102 miliar atau 30 persen.
Perseroan berkomitmen terus melakukan pengembangan dan pembangunan sejumlah proyek seperti Cloud Tower dan Sky Tower serta Galleria Vivo Mall Sentul. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kinerja keuangan dan profitabilitas Perseroan di masa mendatang. "Dengan beroperasinya Cloud Tower, Sky Tower, dan Galleria Vivo Mall Sentul diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan dalam waktu satu sampai dua tahun ke depan terhadap pendapatan berkelanjutan Perseroan," jelas Ronald.
Ronald mengakui, industri properti nasional di tahun 2016 belum mengalami kenaikan yang signifikan, tetapi manajemen berhasil memberikan komitmen dalam mempertahankan pertumbuhan kinerja. Hal ini dilihat dari aset Megapolitan Developments yang mengalami kenaikan sebesar 14 persen yaitu Rp 1,363 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,196 triliun. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan kas, piutang usaha, dan persediaan di seluruh proyek antara lain Galleria Vivo Mall Sentul, Cinere Parkview, Cloud Tower dan Sky Tower.
Ronald optimis pasar properti nasional mulai membaik di tahun 2017 seiring dengan perkembangan infrastruktur yang saat ini gencar dilaksanakan di sejumlah wilayah di Indonesia khususnya wilayah Jabodetabek. Selain infrastruktur, sejumlah upaya dan paket kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah juga akan menstimulus industri properti tanah air.
Tahun ini, perseroan fokus pada penjualan seluruh inventori proyek-proyek eksisting seiring dengan peluncuran sejumlah proyek baru dengan konsep pengembangan yang kuat baik di Cinere, Karawaci, dan Sentul. Sejumlah proyek baru pun telah disiapkan oleh perseroan untuk diluncurkan di tahun 2017 antara lain hunian eksklusif, ruko, dan apartemen di Cinere, hunian eksklusif di Sentul, serta pengembangan lanjutan di proyek eksisting apartemen The Habitat @Karawaci.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaGagasan 40 Kota Selevel Jakarta ala Cak Imin, Timnas AMIN Beberkan Sumber Anggarannya
Timnas Amin menilai kota selevel Jakarta baru ada lima sehingga kota-kota lain perlu diprioritaskan pembangunannya daripada anggaran dihabiskan untuk IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gurita Bisnis Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Gurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Kesulitan Jual Hunian Mewahnya di Singapura
Tidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaDapat Proyek di IKN Nusantara, Realisasi Kontrak PT PP Tembus Rp3,5 Triliun di Januari 2024
Realisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Semringah, Realisasi Investasi 2023 Tembus Rp1.418 Triliun
Angka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaKondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan
Sejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Kota Semarang Melaju Pesat, Tertinggi se-Jateng
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen.
Baca Selengkapnya