Merdeka.com - PT Matahari Department Store (kode saham LPPF) dilaporkan akan menutup 6 gerainya jelang akhir tahun 2020. Dari 6 gerai ini, 4 di antaranya terletak di pulau Jawa, 1 di Bali dan 1 di Sulawesi.

"Jumlah gerai akan dikurangi dari 153 menjadi 147 gerai hingga akhir tahun 2020," tulis dokumen Business and Initiatives Update perusahaan dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Liputan6.com, Minggu (29/11).

Perusahaan juga menegaskan tidak akan membuka gerai baru pada kuartal IV-2020 dan kuartal I-2021. Kemudian, di antara 147 gerai yang masih beroperasi, 23 di antaranya dikategorikan ke dalam daftar pengawasan (watch-list bucket).

Gerai-gerai ini bakal dikaji performanya dan profitabilitasnya. Perusahaan juga akan terus bernegosiasi dengan pemilik lahan untuk mendapatkan harga sewa lahan yang lebih rendah.

Sebelumnya, perusahaan melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 5,9 triliun untuk 9 bulan yang berakhir pada September 2020. Perolehan tersebut 57,6 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, sementara pendapatan bersih turun 57,5 persen menjadi Rp 3,3 triliun.

Keuangan perseroan turut terkena dampak akibat PSBB di Jakarta dan sekitarnya. Hal ini menyebabkan Matahari menutup beberapa gerainya untuk sementara, sehingga memperlambat kinerja pada kuartal III 2020.

Untuk mengurangi dampak pandemi, perseroan menjalankan pengetatan biaya. Termasuk upaya negosiasi untuk memperoleh keringanan sewa, yang menghasilkan penurunan beban operasional sebesar 26,2 persen pada kuartal ketiga, dan 29,3 persen pada periode Januari hingga September.

Kondisi tersebut membuat perusahaan membukukan rugi bersih Rp 617 miliar selama 9 bulan yang berakhir pada September 2020.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6.com