Masyarakat dinilai tak akan migrasi ke BBM oktan rendah, ini sebabnya
Merdeka.com - Pakar manajemen Universitas Indonesia, Rhenald Kasali menilai bahwa kecil kemungkinan masyarakat yang sudah bermigrasi ke BBM oktan tinggi, akan kembali memakai BBM oktan rendah. Sebab, masyarakat akan memahami mengenai manfaat BBM berkualitas, seperti Pertalite dan seri Pertamax terhadap kendaraannya.
"Saya sependapat, bahwa kecil kemungkinannya,” kata Rhenald di Jakarta, Senin (1/10).
Pernyataan Rhenald terkait dengan Program Berkah Energi Pertamina yang tercatat mampu meningkatkan jumlah pengguna produk unggulan Pertamina. Di Maluku misalnya, konsumsi Pertalite meningkat hingga 16 persen. Sedangkan di Papua, Pertamax melonjak hingga 31 persen. Bahkan di Maluku Utara, Dexlite meningkat sampai 93 persen.
Rhenald mengatakan bahwa program Berkah Energi Pertamina memang sangat efektif membangun perilaku masyarakat. Terutama, mendorong konsumen untuk membeli produk unggulan, seperti bahan bakar minyak (BBM), LPG dan pelumas yang lebih berkualitas.
Efektivitas program tersebut karena perilaku yang terbangun akan membuat mereka memahami manfaat produk berkualitas. Dengan demikian, ketika mempergunakan BBM dengan oktan tinggi misalnya, konsumen tersebut bisa merasakan manfaatnya bagi kendaraan yang mereka pergunakan.
Begitu pula ketika menggunakan LPG 12 Kg atau Bright Gas, masyarakat sadar bahwa memang produk tersebut yang sesuai dengan peruntukan mereka dan tidak menyalahi hak kalangan tidak mampu.
"Hanya saja, agar semakin efektif maka harus dibarengi dengan ‘hukuman’. Misalnya dengan mengurangi pelayanan SPBU di jalur BBM oktan rendah," kata Rhenald.
Seperti diketahui, Pertamina memang menggelar program Berkah Energi Pertamina. Program tersebut berlaku serentak di seluruh Indonesia, mulai 9 Agustus 2018 hingga 31 Juli 2019. Pengundian hadiah yang bertotal miliaran rupiah tersebut, akan dilaksanakan dalam tiga tahapan periode. Pengundian tahap pertama pada Desember 2018, tahap kedua pada April 2019, dan tahap ketiga Agustus 2019.
Cara mengkuti program ini, masyarakat harus mengunduh aplikasi My Pertamina melalui Google Play atau App Store dan kemudian melakukan registrasi. Melalui program ini pula, konsumen yang membeli produk unggulan yaitu Pertamax series, Dex series, Pelumas Enduro series dan Fastron series, serta Bright Gas dan Elpiji 12, berkesempatan memperoleh hadiah sangat menarik. Di antaranya paket umroh, Mercedes Benz Cabriolet, Harley Davidson Softail, Kijang Innova Diesel, dan Yamaha N-Max.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran Pertalite Dibatasi, Pertamax Bakal Jadi BBM Subsidi
Rencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Pertalite dan Pertamax Bakal Naik 11 Persen di Lebaran 2024
Lonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.
Baca SelengkapnyaKabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaCak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin
Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaJokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca Selengkapnya