Masyarakat Diminta Tetap Waspada Memasuki Kondisi New Normal
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap berhati-hati ketika memasuki kondisi baru atau new normal. Menurutnya, keadaan new normal pasca Covid-19 belum tentu membuat situasi kesehatan di Tanah Air aman.
Dia meminta agar masyarakat tetap melakukan jaga jarak dan menghindari kerumunan. Beberapa yang dianggap berpotensi terjadinya penyebaran virus perlu diperhatikan oleh masyarakat. Sebab, sekalipun dalam kondisi new normal virus tetap ada dan tidak akan hilang
"Jadi kalau bisa saya ingatkan tuh ditahan dulu dan kembali bekerja itu juga harus di wanti-wanti," kata dia dalam video conference di Jakarta, Kamis (21/5).
Menteri Suharso juga mendorong kepada penyedia fasilitas publik khusus di area-area terbuka tetap menyediakan tempat cuci tangan juga sabun cair. Pola hidup sehat harus tetap dijaga sekalipun telah masuk dalam keadaan kondisi normal.
"Begitu juga masuk restoran itu ada pembatasannya baik secara fisik tempat umum dan lain-lain itu harus dilakukan kontrol. Masyarakat penting sekali harus mengingatkan kemudian kita mau tidak mau harus melakukan adaptasi dengan kehidupan normal," kata dia.
Pengusaha Dukung Skenario The New Normal
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming menyambut baik keputusan program Menteri BUMN Erick Thohir untuk menggerakkan hidup normal atau The New Normal BUMN. Namun tetap harus diterapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Kami HIPMI menyambut baik keputusan program Menteri BUMN untuk menggerakkan hidup normal baru atau new normal. Tapi, tetap disiplin aturan Covid-19," kata Mardani, Senin (19/5).
Dengan adanya perubahan pada perilaku masyarakat tersebut, diharapkan BUMN bisa menjadi lokomotif untuk mengajak masyarakat bersama-sama menuju fase new normal.Walaupun sebagian masyarakat masih belum mematuhi protokol kesehatan, dia berharap, perilaku masyarakat tersebut harus dimulai dari sekarang dengan lebih disiplin terhadap protokol kesehatan di masa Covid-19.
"Saat ini posisi masyarakat tengah berada di pertengahan antara zona berbahaya dengan fase new normal. Oleh karena itu, untuk mendorong masyarakat menuju era fase new normal, para perusahaan BUMN diharapkan bisa menjadi pelopor," ucapnya.
Penerapan tersebut juga diharapkan tidak hanya di lingkungan BUMN, namun juga hubungan dengan rantai pasokan perusahaan. Maming menyarankan, dalam penerapan new normal tersebut, kegiatan ekonomi memerlukan kepastian dan tidak boleh berhenti terlalu lama. Jika tidak, maka akan berisiko menambah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan mengarahkan ke kondisi resesi.
"Karena pemerintah mau keluarkan keputusan ini. Jadi, boleh tetap bekerja tetapi tetap mengikuti anjuran standar protokol kesehatan penanganan Covid-19," tutur dia.
HIPMI juga berharap pemerintah meminta perusahaan untuk membentuk gugus tugas ekonomi penanganan Covid-19.
"Dalam upaya tersebut, kami mengusulkan kepada kementerian untuk memerintahkan masing-masing perusahaan untuk membuat gugus tugas ekonomi penanganan Covid-19 dengan fokus perhatian untuk mengantisipasi skenario new normal. Setiap BUMN juga diminta untuk menyusun protokol penanganan Covid-19," ujar dia.
Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu berharap, dengan diterapkannya menuju era fase new normal, diharapkan bisa masuk ke zona di mana harapan hidup manusia lebih tinggi daripada sebelumnya.
Kementerian BUMN sendiri saat ini tengah mempersiapkan perusahaan-perusahaan pelat merah untuk siap menghadapi fase new normal atau normal baru yang saat ini sedang dikaji pemerintah.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan
Aksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaPasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya