Masuk Pasar Global, Subholding Gas Pertamina Kolaborasi dengan Perusahaan Singapura
Merdeka.com - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk berkolaborasi dengan Gunvor Singapore Pte Ltd guna merealisasikan potensi perdagangan gas bumi dan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di pasar global serta memperluas kerja sama bisnis lainnya.
"Kerja sama ini menjadi bagian dari strategi Pertamina untuk memonetisasi portofolio LNG dan perusahaan kami memiliki potensi yang cukup besar untuk kolaborasi bisnis lainnya. Kami sangat menantikan untuk membuka peluang bisnis tersebut," ujar CEO Subholding Gas Pertamina, PGN, M Haryo Yunianto di Jakarta, Jumat (1/7).
PGN dan Gunvor telah memasuki proses Master Sales and Purchase Agreement (MSPA) and Confirmation Notice (CN) untuk pasokan LNG. Pasokan LNG dari PGN ini akan melengkapi portofolio LNG milik Gunvor selaku perusahaan trading independen terbesar.
Menurut Haryo, Pertamina sebagai Holding Migas akan mendukung suplai LNG dari portofolio Pertamina untuk bisnis PGN ke pasar internasional.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan sinergi dengan Gunvor membuka kesempatan dan mengembangkan pasar LNG, serta menambah pasar yang sudah terlebih dahulu dijangkau Pertamina.
"Ber-partner dengan Gunvor memungkinkan kami untuk masuk ke pasar baru, di mana sebelumnya akses kami cukup terbatas. Kolaborasi ini unik dan memiliki potensi menjadi suatu solusi dalam penyediaan energi di regional maupun negara-negara lainnya," ujar Heru.
"Kami senang untuk memasuki transaksi LNG pertama kami dengan PGN dan akan memperkuat kerja sama yang telah terjalin dengan Pertamina Group. Kami berharap kerja sama ke depan dengan PGN dapat membentuk penyediaan LNG yang kompetitif dan andal di pasar global. Kerja sama ini akan membuka lembaran baru bagi perusahaan kita dan memungkinkan kerja sama yang lebih luas di seluruh dunia," ujar Co-Head of LNG Trading for Gunvor Ksenia Alleyne.
Butuh Mitra Strategis
Portofolio bisnis PGN dominan di Indonesia, namun untuk memasuki pasar internasional, PGN membutuhkan mitra strategis untuk mempercepat penetrasi dan komersialisasi bisnis.
PGN dan Pertamina Group terus mengoptimalkan peran agar pengembangan bisnis PGN di sektor perdagangan LNG internasional dapat berkembang.
Gunvor adalah salah satu perusahaan perdagangan terbesar di dunia dalam menciptakan solusi logistik memindahkan bahan bakar atau energi secara aman dan efisien dari sumber serta penyimpanannya ke tempat yang paling membutuhkan.
Perusahaan itu juga memiliki investasi strategis pada infrastruktur industri kilang, pipa, penyimpanan, dan terminal yang melengkapi bisnis inti dan menghasilkan nilai yang berkelanjutan bagi pelanggan di seluruh rantai pasokan global.
Pada 2021 Gunvor mencetak pendapatan sebesar USD 135 miliar dari 240 juta MT volume komoditas energi dan merupakan pedagang LNG independen terkemuka di dunia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaga Keandalan Operasi Gas Bumi, PGN Siapkan Tim Penanganan Gangguan Siaga 24 Jam
Jika terjadi gangguan pasokan gas, portofolio LNG dapat dimanfaatkan untuk menjaga layanan penyaluran gas bumi.
Baca SelengkapnyaJaga Kepercayaan Investor, Ini Bakal Dilakukan PGN di Tahun 2024
Saat ini, PGN sudah memiliki jaringan infrastruktur berupa pipa gas sepanjang 31.705 km dan empat terminal LNG.
Baca SelengkapnyaPGN Butuh Pasokan LNG Domestik, Wilayah Kerja Blok Nunukan Jadi Solusi
Produksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar 60 MMSCFD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pangkas Impor LPG, Subholding Pertamina Keroyokan Bangun Jargas Rumah Tangga
PGN komitmen untuk terus berupaya dalam memenuhi target jargas yang sudah dicanangkan oleh Pertamina.
Baca SelengkapnyaPGN Pasok Gas Alam ke Pabrik Mayora, Minimal 8.000 MMBTU/Bulan
Besaran kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada kondisi normal yaitu minimal 8.050 MMBTU/Bulan dan maksimal 10.465 MMBTU/Bulan.
Baca SelengkapnyaPasok Gas ke Jakarta, PGN LNG dan Hoegh Akhirnya Sepakat Optimalkan Pengelolaan LNG Terapung di Lampung
FSRU Lampung terhubung dengan pipa bawah laut berdiameter 24 inci sejauh 21 km ke onshore receiving facility (ORF) di Lampung.
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaDireksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran
Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Begini Strategi Subholding Gas Pertamina Perkuat Eksistensi Bisnis Gas Bumi dan Ketahanan Energi
Strategi investasi masa depan PGN ditujukan untuk memperkuat eksistensi perusahaan.
Baca Selengkapnya