Masuk Masa Panen, Bulog Bisa Serap 3.000 Ton Beras per Hari
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, saat ini masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang masih bisa merasakan musim panen dan mampu memproduksi beras hingga sekitar 3.000 ton per hari.
"Ada beberapa wilayah yang masih panen. Di antaranya ada di beberapa wilayah di Lampung, di beberapa wilayah di Sulawesi itu masih. Itu yang sekarang kita serap, rata-rata per hari masih bisa mencapai 3 ribu ton," ungkap Budi di kantornya, Jakarta, Selasa (24/9).
Kendati demikian, pihaknya tetap menyiapkan 1,2 juta ton beras. Dari jumlah tersebut, 500 ribu ton di antaranya dipakai untuk persiapan terjadinya musim kemarau berkepanjangan, dan 700 ribu ton lainnya untuk penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
"Kita masih punya stok, 1,3 juta ton, kalau itu (1,2 juta ton) terpakai semua. Tapi kan kita sampai hari ini masih bisa menyerap di beberapa daerah produksi beras. Rata-rata sehari 3 ribu ton," sambungnya.
Berdasarkan data Perum Bulog, harga beras IR-64 III di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) di tingkat grosir sebesar Rp 9.025 per kg. Sedangkan pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) menyebut bahwa harga beras medium II di tingkat eceran adalah sebesar Rp 11.550 per kg.
Sementara berdasarkan hasil pencatatan harga oleh Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa harga beras secara umum di tingkat konsumen mulai mengalami tren kenaikan walaupun tidak signifikan.
Memperhatikan pola pergerakan harga beras tahunan yang menunjukkan tren kenaikan sampai akhir tahun, hal ini harus diantisipasi melalui kegiatan operasi pasar dalam rangka menjaga Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KPSH) yang massive, sehingga kenaikan harga menuju akhir tahun dapat dikendalikan sedari dini.
"Kita punya stok yang cukup. Jadi untuk operasi pasar ini kita tinggal mengantisipasi dan siapkan dari jauh hari. (Beras) medium-premium kita jual, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jadi masyarakat membutuhkan premium ya kita siap, medium juga kita siap," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaTahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin
Sejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras di Seluruh Indonesia Kompak Naik dan Langka
Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Panen Raya, Harga Beras Hanya Turun Rp200 Per Kg
Penurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia di Awal Tahun 2024
Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca Selengkapnya3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya