Masih negosiasi, Acrandra persilakan Pertamina impor gas dari Aljazair
Merdeka.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar tengah bernegosiasi dengan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) Sonatrach Oil asal Aljazair untuk menjajaki kemungkinan impor LPG.
"Ini sedang negosiasi langsung, karena tidak ada pihak ketiga maka kami harapkan bisa dapat harga spesial," kata Arcandra di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (13/3)
Arcandra mengatakan, nantinya bentuk kerja sama tersebut akan langsung dengan PT Pertamina melalui skema business to business (b to b), sedangkan pemerintah berperan membantu melancarkan negosiasi tersebut.
Pada penjajakan sebelumnya, ditemukan harga LPG senilai USD 1 per MMBTU di Aljazair, namun harga tersebut untuk pemenuhan masyarakat domestik di Aljazair, bukan harga yang dilempar ke pasar internasional.
"Mereka punya pipa untuk mengalirkan gas dari Aljair ke Spanyol. Itu 10 persen dari 'crude oil' atau minyak mentah. Artinya USD 6 per MMBTU biayanya, jadi USD 1 untuk ekspor itu tidak mungkin," ucap Arcandra.
Namun demikian, kalau seandainya perusahaan migas nasional bisa mendapatkan kontrak yang harganya lebih murah dari pada harga gas dalam negeri, maka pemerintah mempersilahkan Pertamina untuk tetap impor. "Infrastruktur silakan dibangun dan 'plain gate' di bawah dari 14,5 persen dari aturan yang ada. Silakan impor jika harganya lebih murah," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Arcandra juga menceritakan hasil kunjungan ke beberapa negara (Amerika Serikat, Prancis, dan Aljazair). Ia menjelaskan bahwa investor Amerika Serikat, mengapresiasi skema bagi hasil atau Gross Split yang diterapkan di Indonesia.
"Mereka pada dasarnya mengapresiasi, baik Gross Split maupun penyederhanaan perizinan yang saat ini sedang diterapkan di Indonesia," tutur Wamen Arcandra.
Arcandra menyebutkan utamanya Murphy Oil yang terlihat antusias dengan iklim investasi minyak dan gas bumi (migas) yang sedang ia promosikan. "Kalau langkah nyata memang belum ada, tapi kebanyakan menyatakan ingin mempelajari lebih lanjut mengenai penyederhanaan perizinan, karena memang baru-baru saja diumumkan," kata Arcandra.
Dalam rangka menawarkan investasi Skema Gross Split dan reformasi perizinan migas Indonesia, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar sebelumnya melakukan kunjungan kerja ke Houston, Texas, Amerika Serikat.
Pada kunjungan yang berlangsung sejak tanggal 6 Maret 2018 ini, dia bertemu pimpinan perusahaan minyak dan gas bumi (migas), menjadi pembicara tunggal di CERAWeek, menjadi Panelis dalam Ministerial Dialogue hingga menjadi pembicara di Rice University's Baker Institute for Public Policy.
Arcandra juga bertemu Chief Operating Officer (COO) British Petroleum (BP) North Amerika, William Lin, di kantor BP. Saat bertemu dengan William Lin, Arcandra menyampaikan tentang 26 Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang baru saja dilelang pertengahan bulan Februari 2018 lalu.
Dalam pertemuan tersebut BP dengan advanced technology-nya, tertarik melihat potensial WK di Indonesia. Pada kesempatan ini, BP juga menunjukan "value creation" dari investasi mereka yang sebesar 1 triliun untuk Pengembangan "digital technology", "high performance computing center", yang mendukung pengembangan bisnis BP.
Usai pertemuan tersebut, Arcandra menuju kantor Murphy Oil untuk bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Murphy Oil, Roger Jenkins.
Dalam pertemuan ini, Roger Jenkins menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah Indonesia yang telah melakukan reformasi peraturan yang atraktif bagi investor.
Perubahan kebijakan fiskal dan penghapusan sejumlah peraturan di kementerian ESDM telah menjadikan Indonesia semakin ramah bagi investor.
"CEO Murphy juga akan mereview kembali portofolio investasi mereka, termasuk penawaran 26 wilayah kerja yang baru di buka di Indonesia. Ini adalah langkah positif mengingat Murphy telah keluar dari investasi di Indonesia pada 2015 lalu," jelas Arcandra.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Setuju Amendemen Kontrak Blok Corridor Medco
Selain itu, kementerian juga telah menyetujui alokasi dan harga gas untuk tiga pembeli gas.
Baca SelengkapnyaBeli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya
Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca SelengkapnyaBersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina Cek Kesiapan Satgas RAFI, Pastikan Pasokan, Kualitas dan Kuantitas Produk
Pertamina berkomitmen memastikan pasokan dan distribusi BBM maupun LPG selama masa Ramadan dan Idulfitri aman dan lancar.
Baca SelengkapnyaInsentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca SelengkapnyaPertamina Bakal Tutup Pangkalan dan Warung Jual LPG 3 Kg Tanpa KTP
Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution mengatakan, transaksi gas subsidi di pangkalan resmi akan terlacak melalui sistem.
Baca SelengkapnyaSubholding Gas Pertamina Kolaborasi Kembangkan Energi Bersih, Pengguna Gas Tabung Bisa Beralih ke Jargas
Jika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca Selengkapnya