Masih impor, BPS sensus 20 komoditas hortikultura
Merdeka.com - p>Badan Pusat Statistik segera melakukan sensus pada 20 komoditas pertanian hortikultura yang selama ini masih mengandalkan impor untuk memenuhi pasokan.
Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), Adi Lumaksono, mengatakan dari sensus tersebut diharapkan diperoleh secara rinci jumlah produksi dalam negeri. "Ini untuk memudahkan pemerintah memutuskan bila ingin melakukan intervensi (pengaturan) terhadap produk hortikultura impor tersebut. " ujarnya saat acara Workshop Wartawan BPS di Hotel Palace, Bogor, Minggu (25/11).
Dia menegaskan sensus ditargetkan bisa menggambarkan pola produksi, jumlah pohon, produktivitas. Sehingga bisa diambil kebijakan pengaturannya dan sekaligus akan menghitung sampai serinci kebutuhan impor.
"Adanya sensus diharapkan produk hortikultura impor akan tersedia lebih komprehensif dan rinci serta pemerintah diharapkan dapat mengambil keputusan dalam merumuskan pengaturan impor produk hortikultura," katanya.
Paling tidak, ada 7 isu pertanian yang menjadi perhatian BPS dan akan dicermati dalam sensus tersebut diantaranya ketahanan pangan, peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan, swasembada daging, peningkatan produksi budidaya perikanan, perikanan tangkap lestari dan pembangunan kehutanan lestari.
Saat ini terdapat 20 produk hortikultura yang direkomendasikan untuk diimpor berdasarkan Permendag No 38 tahun 2012 dan Permentan 03 tahun 2012. Produk-produk tersebut meliputi kentang, bawang bombay, bawang merah, bawang putih, kubis, wortel, cabai, pisang, nanas, mangga, jeruk, anggur, melon, pepaya, apel, durian, lengkeng, anggrek, krisan dan heliconia.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengapa Produksi Upil Meningkat pada Saat Polusi Udara Tinggi?
Polusi udara tinggi bisa membuat banyak kotoran tersaring di hidung dan menjadi upil.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaTidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024
Gardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Koster Akui Hasil Quick Count Ganjar-Mahfud di Bali Jauh dari Target 80 Persen
Hal itu termasuk perhitungan internal PDIP hasilnya masih dihitung di TPS yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaKejelasan soal Insentif Jadi Salah Satu Kunci Dongkrak Pertumbuhan Industri Manufaktur RI
Sektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan
Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaKetahui Usia Berapa ketika Seseorang Lebih Bahagia dan Percaya Diri
Usia seseorang terjadi bisa menjadi indikator dari kebahagiaan dan rasa percaya diri yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Indikator Paslon Belum di Atas 50 Persen, Pilpres Potensi Dua Putaran?
Survei Indikator belum bisa menyimpulkan kontestasi Pilpres apakah akan berjalan dua putaran atau tidak.
Baca SelengkapnyaSiklon Tropis Anggrek Terdeteksi di Wilayah Indonesia, Ini Dampaknya
Berdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca Selengkapnya