Mari Elka Nilai Wajar Fenomena Bakar Duit di Industri E-Commerce
Merdeka.com - Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu angkat suara menanggapi fenomena bakar duit yang terjadi di antara industri e-commerce Tanah Air saat ini.
Mari Elka menilai, fenomena bakar duit pada dasarnya hal yang lumrah terjadi di era digital ekonomi. Namun, ada banyak pertimbangan lain yang menurutnya dinilai oleh masyarakat sebagai konsumen atau penikmat jasa e-commerce.
"Kalau platform economy kan modelnya the more data yang dimiliki, maka lebih tinggi nilai dari platform itu, oleh karena itu terjadi competition untuk mendapatkan customer," tuturnya di Jakarta, Selasa (23/7).
Sebab itu, Mari Elka menyarankan agar masyarakat turut mempertimbangkan seperti faktor keamanan pelayanan dari e-commerce dan kepercayaan terhadap platform e-commerce tertentu.
"Customer memang intinya melihat yang mana yang beneficial dari segi price tapi at the end of the day mereka juga akan menilai, oke meskipun beda Rp 10 perak, mungkin saya akan bayar lebih mahal kalau servicenya reliable atau lebih baik servicenya, jadi at the end of the day bukan hanya masalah price tapi masalah rating dari pada trust level ke platform itu penting," ujarnya.
"Oleh karena itu, kepercayaan terhadap platform itu juga tidak kalah penting," tegasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaSepakat dengan Menkop Teten, Ekonom: Tiktok Harus Pisahkan e-Commerce dengan Media Sosial
Aturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya
Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaAturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini
Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaTransaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun
Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaAjak UKM Cirebon untuk Gabung di Kanal ‘Harbolnas’, Lazada Berkomitmen Dukung Penjual Fesyen Lokal
Ratusan UKM fesyen yang tergabung dalam Mall UKM Cirebon memiliki toko digital dan berjualan di Lazada.
Baca Selengkapnya