Mantan staf khusus SBY nilai Jokowi sulit tekan angka kemiskinan
Merdeka.com - Pemerintah Joko Widodo dinilai tidak dapat menekan angka kemiskinan dalam waktu dekat. Bahkan, target angka kemiskinan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar 10,3 persen, sudah terlewati dan berpotensi terus meningkat.
Mantan Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi periode Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Firmansyah mengatakan, angka kemiskinan Maret 2015 meningkat menjadi 11,22 persen.
"Jadi ini menurut saya perlu menjadi perhatian lebih khusus bagi pemerintahan. Terlebih dalam APBNP 2015 target kemiskinan itu dipatok 10,3 persen. Sekarang kan sudah 11 persen," ujarnya di Jakarta, Minggu (27/9).
Pria yang juga rektor Universitas Paramadina ini yakin pada rilis September mendatang, angkanya akan semakin terkerek. Menurut dia, semakin meningkatnya angka kemiskinan saat ini disebabkan oleh musim kemarau panjang atau El Nino dan kabut asap akibat kebakaran hutan.
"Karena ada fenomena El Nino di banyak daerah, ditambah persoalan asap dan kebakaran hutan," jelas dia.
Menurutnya, kabut asap yang melanda Sumatera dan Kalimantan menambah beban kehidupan masyarakat daerah yang bergantung pada sumber daya alam tersebut. Selain kabut asap membuat masyarakat tidak produktif, jatuhnya harga komoditas di dunia membuat kinerja pertumbuhan ekonomi daerah-daerah tersebut rendah.
"Daerah di Sumatera dan Kalimantan itu berbasis SDA. Yang mana harga pasar dunia terkait dengan harga komoditas itu juga drop, baik sisi permintaan dan harga," ungkapnya.
Maka dari itu, pemerintah harus segera mencari solusi agar fenomena El Nino dan bencana kabut asap ini segera terselesaikan. "Kalau tidak diselesaikan, maka akan menambah jumlah orang miskin," tutup dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedekatan Jokowi Saat Temui Ibu Nasabah PNM dari Magelang
Jokowi juga mengapresiasi pencapaian PNM yang mencapai telah mencapai target pada 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKejar Target Penurunan Kemiskinan, Wapres Ma'ruf Amin Minta Anggaran Subsidi Dikaji Ulang
Angka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi akan Cek APBN Sebelum Lanjutkan Bansos: Kalau Anggaran Tak Memungkinkan Tidak Diteruskan
Jokowi menuturkan bantuan pangan dilanjutkan apabila anggaran tercukupi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi untuk AO dan Nasabah PNM: Saya Sangat Menghargai Kerja Keras Semuanya
Pertumbuhan nasabah PNM yang begitu pesat hingga kini berada di angka 15,2 juta nasabah.
Baca SelengkapnyaTak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana
Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaJokowi Lantik AHY Jadi Menteri ATR/BPN, Segini Gaji dan Tunjangan Bakal Diterima Setiap Bulan
Besar gaji pokok yang diterima semua menteri yang menjabat yakni Rp5.040.000 per bulan.
Baca SelengkapnyaJokowi Lantik 9 Anggota KPPU Periode 2023-2028, Ini Daftarnya
Jokowi membimbing sembilan anggota KPPU mengucapkan sumpah jabatan
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya