Merdeka.com - Pengamat Pertahanan, Andi Widjajanto mengakui perkembangan sektor maritim Indonesia lebih baik dibanding kepemimpinan Presiden RI terdahulu.

"Yang dilakukan presiden sekarang tidak dilakukan presiden sebelumnya tentang maritim, yang dilakukan Ibu Susi, Pak Indroyono (mantan menko maritim) ada sail Tomini ada pembentukan Bakamla lalu Satgas ilegal fishing," kata Andi kepada wartawan di kantor Centre Startegic and International (CSIS), Jakarta, Senin (7/12).

Menurut mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) itu, perkembangan pertahanan Tanah Air sudah menuju ke langkah serius. Apalagi, 2014 kemarin, arah maritim diperkuat antara lain meneruskan pembangunan kapal selam.

"Kebijakan umum pertahanan sudah masuk poros maritim hanya modifikasi bertahap, hanya saya melihat arah Presiden memperkuat poros maritim sangat jelas inisiatif berbeda dengan presiden lain," katanya.

Hingga 2024 mendatang, Indonesia diproyeksikan mempunyai 274 kapal laut perang terdiri dari berbagai jenis, dan yang tertinggi jenis Frigate dengan jenis Corefat Sigma standar.

"Untuk enam kapal selam, tiga sedang di buat di Korea Selatan. Tiga lagi sedang dirumuskan Kemhan, Angkatan Laut dan Bapenas, ujarnya.

Andi menegaskan selain armada laut, pengembangan teknologi dirgantara di pemerintahan Jokowi-JK juga bisa bersinergi dengan baik. Salah satu dilihat dari rencana pembuatan pesawat pengintai batas laut Indonesia.

"Memang target 2019 Itu baru prototype pertama setelah itu kalau jadi kita akan bikin sendiri 80-120 unit bikin pesawat tempur generasi empat," tutup Andy yang baju batik cokelat itu.