Malnutrisi, RI bisa kehilangan potensi ekonomi 3 persen PDB
Merdeka.com - Kasus kurang gizi atau malnutrisi diperkirkan bisamembuat Indonesia kehilangan potensi ekonomi sekitar 2 persen-3 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Stunting atau pengerdilan pada anak menjadi salah satu contoh kasus malnutrisi masih marak terjadi di Indonesia.
Diperkirakan, sebanyak 8,4 juta balita atau anak usia di bawah lima tahun di Tanah Air mengalami stunting.
Pakar Gizi Universitas Indonesia Endang Achadi mengatakan penanganan kasus stunting pada anak masih terhalang stigma berkembang di masyarakat. Dimana, anak dengan tubuh pendek masih dianggap normal.
"Masalahnya bukan di tubuh yang pendek. Tapi stunting juga bakal menggangu perkembangan otak anak," katanya seperti dikutip dari Worldbank.org, Sabtu (25/4).
Stunting adalah gejala dari malnutrisi kronis. Malnutrisi bisa bermula ketika bayi masih berbentuk janin. Di dalam rahim, calon bayi tak mendapat asupan gizi berkecukupan.
Akibatnya, ketika lahir, bayi rentan menderita obesitas. Pada gilirannya, obesitas bisa membuat anak-anak rentan terserang penyakit tak menular, termasuk di dalamnya diabetes dan serangan jantung.
"Banyak kasus penyakit tak menular di Indonesia menyebabkan pengeluaran pemerintah menjadi tinggi, khususnya untuk asuransi kesehatan nasional," kata Direktur Nutrisi Kementerian Kesehatan Doddy Izwardi.
Sekitar 60 persen kasus kematian disebabkan oleh penyakit tak menular, termasuk di dalamnya malnutrisi. Maka itu, pemerintah harus segera meningkatkan perhatiannya dalam mengatasi kasus-kasus malnutrisi di Indonesia.
"Biaya terbesar harus ditanggung asuransi kesehatan nasional untuk penanganan penyakit stroke, diabetes, dan gagal ginjal."
Soekirman, Direktur Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan, menambahkan malnutrisi bisa menghambat pemerintah dalam memanfaatkan bonus demografi. Dimana penduduk usia produktif lebih besar ketimbang nonproduktif.
"Apa yang seharusnya bisa menjadi bonus demografi berubah menjadi beban demografi."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenali Apa Itu Anemia Aplastik, Faktor Risiko, Serta Gejalanya
Salah satu kondisi medis yang berupa kelainan darah akibat berkurangnya fungsi sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah.
Baca SelengkapnyaJenis Kekurangan Nutrisi yang bisa Sebabkan Depresi, Penting Diketahui
Kekurangan nutrisi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik kita, tetapi juga memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaKenali Apa Itu Sindrom Nasi Goreng dan Dampaknya pada Kesehatan Tubuh Kita
Sindrom nasi goreng merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk menyebut masalah keracunan makanan. Kenali penyebab dan cara menagtasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnya29 Persen Remaja Putri di Semarang Alami Anemia, Ini Penjelasan Dinkes
Terjadinya anemia ini memperbesar resiko mereka melahirkan anak stunting
Baca SelengkapnyaMakanan yang Baik Dikonsumsi saat Tidak Enak Badan, Bantu Redakan Kondisi Tubuh
Makanan tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tetapi juga dapat memberikan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh saat kondisinya sedang menurun.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnya10 Makanan Penambah Energi, Cocok Dikonsumsi Saat Sahur di Bulan Puasa
Memaksimalkan energi dalam tubuh membutuhkan pola makan yang holistik. Yuk, simak jenis-jenis makanan yang bisa memaksimalkan energi tubuh ini!
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca Selengkapnya