Malas ke mal, masyarakat pilih belanja online jelang lebaran
Merdeka.com - Menjamurnya bisnis belanja online di Tanah Air disambut baik oleh para shopaholic. Pasalnya, tak sedikit para penggila belanja yang akhirnya malas berputar-putar mengelilingi pusat perbelanjaan dan beralih belanja via online.
Belanja online juga dinilai mempunyai sistem yang mudah. Pembeli hanya perlu sabar membuka halaman demi halaman lay out yang disediakan, kemudian untuk pembayaran sendiri, konsumen hanya perlu melakukan transfer untuk kemudian menunggu barang yang dipesan tiba di rumah.
Salah satu pedagang online shop, Aldila Cesariza (27) mengatakan dia sudah meraup pundi-pundi rupiah yang lebih banyak saat momentum jelang hari raya Idul Fitri seperti saat ini. "Iya alhamdulillah meningkat. Sekitar 50 persen peningkatannya," ucap Cesa kepada merdeka.com, Rabu (16/7).
Peningkatan tersebut, sudah dialami Cesa sejak awal bulan Juli 2014. Produk yang paling banyak dipesan yakni baju hijab yang sudah satu pasang berikut pasminanya.
"Aku kan jualnya macam-macam, ada cotton pants, baju, kue-kue sampai alat kosmetik. Nah jelang lebaran begini paling banyak yang order baju Hijab yang sudah 1 stel sama pasminanya," jelas Cesa.
Perempuan lulusan IISIP, Jakarta Selatan tersebut mengatakan, tak sedikit pelanggannya yang mengungkapkan bahwa mereka enggan berbelanja di pusat perbelanjaan. "Iya memang rata-rata konsumen beli baju buat lebaran. Katanya mereka malas ke mal-mal. Lemes kali ya lagi puasa," ujar Cesa seraya tersenyum tipis.
Di tempat terpisah, salah satu staf JNE (Express Across Nation) K. Samuel W tak memungkiri bahwa pengirim dari online shop kerap turut menyumbang tingginya pemesanan pengiriman barang di perusahaan tersebut. "Iya paling banyak biasanya online shop. Mungkin buat lebaran," ucap Samuel singkat.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Blibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaJika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaLonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei, 55 persen dari penumpang KCIC diketahui menggunakan layanan ini untuk berwisata.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaRamadan kali ini banyak dari konsumen yang begitu cermat. Mereka menginginkan mencoba brand baru.
Baca Selengkapnya