LPEI dorong UMKM lokal tembus pasar global
Merdeka.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor lndonesia (LPEl) atau Indonesia Eximbank berkesempatan menyelenggarakan diskusi panel dengan mengambil tema The Perfect Time to Enhance Emerging Economies Cooperation on Trade dalam rangkaian kegiatan pertemuan tahunan IMF-World Bank.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly menyampaikan, diskusi panel ini bertujuan untuk mendapatkan pandangan dari panelis yang merupakan ahli di bidang terakit, seperti pemerintah, bank sentral, Eximbank, serta institusi keuangan dalam memperkuat daya saing UKM berorientasi ekspor dalam e-commerce global.
"Fokus dari diskusi panel ini adalah menciptakan strategi, memberikan dukungan, dan meningkatkan kesiapan untuk para pelaku usaha berorientasi ekspor dalam memasuki e-commerce global," ungkap dia di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).
Dia memperkirakan, total penjualan tahunan berbasis e-commerce dari beberapa negara berkembang seperti Brazil, India, Tiongkok, Meksiko, Rusia, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Turki, termasuk lndonesia, akan mencapai USD 3,5 triliun pada 2018.
"Berdasarkan data statistik Credit Suisse's report, 50 persen dari populasi di negara berkembang memilih untuk berbelanja melalui platform online. Hal ini memberikan dampak bagi perusahaan yang bergerak di bidang ritel, keuangan, dan teknologi," jelas dia.
Melihat potensi tersebut, salah satu bentuk dukungan LPEI) pada tahun ini yakni dengan menginisiasi suatu program untuk membantu para pelaku usaha berorientasi ekspor, yaitu Digital Handholding Program (DHP).
Sinthya menambahkan, melalui DHP ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM berorientasi ekspor untuk meningkatkan daya saing produk unggulannya di pasar global. Selain itu, LPEI juga akan melakukan pendampingan, memberi fasilitas serta pelatihan yang diberikan secara berkesinambungan.
"Sehingga pelaku UMKM ekspor indonesia akan mampu memasarkan, memperluas akses pasar, serta mempromosikan produknya di pasar global," ujar dia.
Sebagai informasi, LPEI merupakan sebuah lembaga pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi yang didirikan lewat Undang Undang Nomor 2 Tahun 2009. Prioritas pembiayaan LPEI adalah mempertahankan kemampuan industri padat karya, menumbuhkan multiplier effects ekonomi rakyat, dan mengembangkan chanelling produk Indonesia di pasar ekspor.
Kinerja LPEI per Agustus 2018 dapat dilihat dari pencapaian asset sebesar Rp 117,27 triliun dan aspek pembiayaan ekspor mencapai Rp 106,89 triliun atau tumbuh 9,7 persen (year on year/yoy). Sementara penjaminan Rp 11,50 triliun tumbuh 29,8 persen dan asuransi berada di angka Rp 12,37 triliun yang berarti tumbuh 16,4 persen.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Forum OECD, Menko Airlangga Pamer Ekonomi Indonesia Terbaik di Asia Tenggara
Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional itu jadi alasan Indonesia masuk ke OECD.
Baca SelengkapnyaDorong Pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional, Perbankan Ciptakan Wadah untuk Menetaskan Bisnis Potensial
Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Debat Cawapres Malam Ini Bahas Ekonomi, Siapa Bakal Unggul?
Tema besar debat calon wakil presiden malam ini, Jumat (22/12) yakni 'Perekonomian Indonesia'.
Baca SelengkapnyaIMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini
IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.
Baca SelengkapnyaEkonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaStrategi BNI Dorong UMKM Tembus Pasar New York, Bisa Tambah Devisa Negara
UMKM berperan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia dan memiliki potensi yang sangat besar dalam mengoptimalkan pasar global.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca Selengkapnya