Merdeka.com - Pasokan listrik di Pulau Jawa saat ini lebih tinggi dari kebutuhan atau over suplai. Hal ini di sebabkan karena keberadaan pembangkit listrik didominasi di pulau Jawa.

"Sampai 2021 Jawa akan kelebihan kapasitas terpasang, akan over supply 5 GW sekurang-kurangnya. Kalau ini diteruskan sampai 2024 ini mungkin tetap kelebihan 5 GW," kata Menteri Energi Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan di Jakarta, Senin (10/4).

Melihat kondisi ini, dalam revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026, proyek jaringan kabel listrik bawah laut (High Voltage Direct Current/HVDC) akan dikerjakan mulai 2021. Kabel ini akan memindahkan kelebihan listrik pulau Jawa ke Sumatra.

"Pemerintah dan PLN sepakat mungkin akan dikerjakan di 2021 dan di 2024 itu harus selesai. Padahal ini ide awalnya, kabel laut HVDC 500 Kv itu ditujukan untuk memasok listrik dari Sumbagsel ke Jawa," tuturnya.

Direktur Perencanaan Korporat PLN, Nike Widyawati menjelaskan HVDC pada prinsipnya adalah interkoneksi untuk mengaliri listrik. Di mana saat Jawa over suplai maka akan dikirim ke Sumatra begitu juga sebaliknya.

"Karena prinsip interkoneksi itu mengaliri listrik murah tapi saling back up dua sistem besar ketika di Jawa ada masalah disuplai Sumatera, kalau Sumatera bermasalah disuplai Jawa."