Listrik Inalum bisa atasi krisis di Sumatera Utara

Merdeka.com - Bakal kembalinya PT Inalum ke pangkuan pemerintah Indonesia, disambut positif. Salah satunya oleh Menteri ESDM, Jero Wacik. Salah satunya karena faktor pembangkit listrik yang ada di dalam pabrik Inalum.

Jero Wacik mengakui, kembalinya Inalum akan memberikan dampak positif untuk Indonesia, khususnya Sumatera Utara. Ini bisa menjadi jawaban atas krisis listrik yang kerap melanda Sumut dan sekitarnya.

Jero memberi sinyal pembangkit listrik Inalum berkapasitas 600 MW akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik Sumatera Utara. Listrik milik Inalum akan dialihkan ke sistem kelistrikan Sumatera.

"Di situ ada 600 MW, bisa nggak itu dialokasikan sebagian untuk mendukung kelistrikan Sumatera Utara dan Sumatera pada umumnya. Itu salah satu kesimpulannya," kata Jero, di gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/10).

Pemanfaatan listrik milik Inalum akan dilakukan jika pemerintah Indonesia telah resmi menjadi pemilik sah Inalum. Dari jadwalnya, Inalum akan beralih dari Jepang ke Indonesia pada 1 November ini. Untuk pemanfaatan listrik sendiri akan ada koordinasi antara pihak Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Bagi saya itu sangat logis, tapi saya katakan itu nanti setelah pengambilalihan. Setelah menjadi milik kita kan kita yang ngatur, antara saya Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN gimana ngaturnya," tegasnya.

Selanjutnya, jika Inalum sudah dikelola Indonesia maka hasil produksi alumuniumnya akan digunakan untuk dalam negeri. Sejak dikuasai Jepang, sebagian besar hasil produksi Inalum atau 70 persen diekspor ke Jepang.

"Kalau diambil alih, saham Indonesia 100 persen dan saham Jepang nol. Pasar produk, 100 persen dalam negeri. Kalau ada sisa baru boleh ekspor, kalau diserap seluruhnya itu paling baik," tutupnya.