Lippo Karawaci Raup 80 Persen Pendapatan dari Recurring Income
Merdeka.com - CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady mengatakan, pihaknya menggenjot bisnis dari lini usaha yang memberikan pendapatan berulang (recurring income) seperti rumah sakit, mal dan hotel selama wabah pandemi Covid-19.
Ketiga lini bisnis yang mengandalkan recurring income tersebut memberikan porsi pendapatan terbesar selama masa pandemi saat ini.
"Total recurring income dari Lippo Karawaci itu sekitar 80 persen dari total pendapatan kita. Jadi cukup tinggi rasionya," jelasnya dalam sesi Public Expose LPKR secara virtual, Senin (14/12).
Dia menjelaskan, sektor bisnis rumah sakit yang dijalankan PT Siloam International Hospital Tbk jadi yang paling utama dalam hal pendapatan berulang. Dia menyatakan, pendapatan Siloam dalam 5-6 tahun terakhir menunjukan pertumbuhan di atas 12 persen.
"Kalau kita lihat rumah sakit, total traffic atau revenue sudah berhasil untuk rebound. Jadi meskipun sempat turun di bulan-bulan April dan Mei, di kuartal III ini sudah kembali. Bahkan ada rumah sakit yang sudah melampaui," ungkapnya.
Untuk sektor bisnis mal, itu sempat mengalami masa yang sangat berat saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di Jakarta dan kota besar lainnya. Namun kini, hampir 95 persen dari total tenant yang bernaung di bawah LPKR telah buka kembali.
"Kita percaya, semoga dengan traffic yang akan terus kembali di dalam bulan-bulan ke depan ini, tenant kami sebagian besar akan survive, dan tetap kinerja mal kita akan berjalan baik," jelasnya.
Sama halnya dengan hotel. Walaupun selama periode April-Juni 2020 sangat lambat bisnisnya, namun dalam bulan-bulan terakhir ini sudah kembali didorong oleh tren business staycation, dan juga beberapa bisnis yang bersifat business to business (B2B).
"Jadi ada beberapa hotel kami yang keseluruhannya disewa oleh beberapa bisnis sebagai bagian dari penanggulangan Covid-19 dan lain-lain. Kita melihat itu jadi satu tren yang baik," tutur John Riady.
"Kami percaya bahwa bagian bisnis kami yang recurring ini sudah rebound, dan di dalam bulan-bulan ke depan ini akan semakin membaik," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramai Aksi Boikot Produk Israel, Pengusaha Minuman Beri Tanggapan Begini
ASRIM mencatat, tingkat penjualan secara umum mengalami pertumbuhan sebesar 3,1 persen dari 2022 hingga 2023 secara year on year.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSalurkan Pembiayaan Rp5,8 Trliun, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Penyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaPrabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel
Prabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaNaik 55 Persen, Asuransi BRI Life Raup Untung Rp535 Miliar Sepanjang 2023
Sampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaBUMN Semen Sebar Ribuan Paket Sembako Jelang Lebaran, Ini Lokasinya
Perusahaan tidak hanya sekadar berorientasi pada profit, tetapi juga dampak positif bagi masyarakat luas, terkhusus di bulan Ramadan
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua
Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca Selengkapnya