Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lindungi Industri Baja Dalam Negeri, Sandiaga Dorong Percepatan Penerapan SNI

Lindungi Industri Baja Dalam Negeri, Sandiaga Dorong Percepatan Penerapan SNI Sandiaga Uno. ©2018 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Pemerintah terus mendorong pengembangan industri konstruksi menggunakan produk dalam negeri. Upaya ini merupakan salah satu bentuk komitmen Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan industri dalam negeri, agar terhindar dari serbuan barang impor. Salah satu langkahnya dengan mendorong penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk baja ringan.

Pelaku Usaha Kontruksi, Sandiaga Uno, mendukung langkah percepatan SNI baja ringan. Dia mengungkapkan saat ini pola perdagangan sudah sangat terbuka. Namun, pemerintah seharusnya tetap membantu dengan memastikan bahwa pengusaha-pengusaha nasional mendapatkan akses terhadap teknologi terkini dan standarisasi.

"Saya sangat mendukung selama SNI (baja ringan) ini menghadirkan suatu level playing field. Satu pola persaingan yang fair yang adil untuk seluruh pemain. Jadi jangan menguntungkan satu pengusaha tapi ini justru kesempatan kita juga untuk memastikan produk-produk untuk industri konstruksi itu terjaga kualitasnya," tutur Sandi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Nicolas Kesuma, menyatakan pihaknya juga terus berjuang melindungi produk baja ringan nasional dari serbuan baja impor.

"Kami mencoba meyakinkan pemerintah, permintaan untuk percepatan agar SNI baja ringan segera terealisasi. Tujuan dasarnya melindungi seluruh konsumen, seluruh komponen konstruksi, baik pelaku konstruksi maupun end usernya sendiri yaitu pemilik rumah atau bangunan agar mendapat satu keamanan sehingga mereka tidak ragu lagi menggunakan baja ringan," terang Nico dikutip dati keterangannya, Minggu (2/2).

Saat ini langkah-langkah pendekatan terus dilakukan agar pemerintah mempercepat terealisasinya SNI baja ringan di Indonesia. Apalagi pemerintah saat ini tengah berjuang mengembangkan industri dalam negeri dan harus didukung semua pihak.

Baja Impor Kuasai 55 Persen Pasar Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pada 2018 konsumsi baja yang berasal dari impor meningkat sebesar 55 persen. Sementara kebutuhan impor baja pada 2018 sendiri mencapai 14,2 juta ton.

Angka ini jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya, impor baja mencapai 52 persen dari kebutuhan baja dalam negeri. Adapun kebutuhan baja dalam negeri pada 2017 adalah sebesar 13,6 juta ton.

Namun Nico memandang, pelaku usaha juga perlu berinovasi dengan melakukan ekspansi sehingga memiliki daya saing yang tinggi. Sehingga para pelaku usaha konstruksi nasional bisa tetap optimistis menghadapi persaingan maupun berbagai kendala yang datang menghadang.

"Kita harus optimistis. Itu yang pertama. Yang kedua mungkin saya berikan pandangan sedikit bagaimana pelaku usaha yang disekeliling ARFI sudah melakukan ekspansi baik dari hulu hingga hilir sudah melakukan ekspansi untuk dunia usaha baja ringan sendiri."

"Salah satu contohnya yaitu PT Tatametal, yaitu pabrik bahan baja ringan yang baru berdiri. Jadi itu juga yang dilakukan anggota ARFI bersama para stakeholder di sekitarnya untuk meningkatkan optimisme di tahun 2020 menjadi tahun yang lebih baik lagi di dunia konstruksi," terang Nico.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari

Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari

Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pakar UI Nilai Hilirisasi Dapat Menghasilkan Nilai Tambah Masyarakat dan Negara

Pakar UI Nilai Hilirisasi Dapat Menghasilkan Nilai Tambah Masyarakat dan Negara

Pemerintah harus serius menggarap industri hilirisasi ini dengan membangun roadmap

Baca Selengkapnya
Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Momen Jokowi Pantau Calon Kantor Presiden di IKN, Baru Rampung 74%

Momen Jokowi Pantau Calon Kantor Presiden di IKN, Baru Rampung 74%

Kini fokus pembangunan pada pemasangan baja serta bilah-bilah sayap Garuda yang menjadi bagian penting dari konstruksi.

Baca Selengkapnya
Kalung Produksi Nasabah PNM Mekaar Bandung Dijadikan Hadiah Jokowi untuk Iriana

Kalung Produksi Nasabah PNM Mekaar Bandung Dijadikan Hadiah Jokowi untuk Iriana

Jokowi juga memuji Kabupaten Bandung yang memiliki banyak produk lokal dan variasi kulinernya.

Baca Selengkapnya
Kisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara

Kisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara

Bejo Wage Suu pada awalnya merupakan seorang teknisi bengkel yang belajar seni liping secara otodidak

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya