Lewat Kompor dan Canting Listrik, Pembuatan Batik Jadi Lebih Cepat
Merdeka.com - Gallery Amandari Batik bersama PLN menggelar acara bertajuk "The Story of Batik: Legacy, Investment, and Diplomacy". Hal ini bertujuan untuk melestarikan batik yang merupakan warisan para leluhur.
"Batik adalah karya produk yang menjadi ikon negara berskala nasional yang telah diakui dunia, sehingga kita wajib mengawal perkembangannya. Ada keindahan, keanggunan, dan komitmen untuk bercerita tentang kekayaan budaya kita lewat alur ulasannya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PLN, Sripeni Inten Cahyani di Jakarta, Rabu (4/12).
Dia menjelaskan, PLN mengajak kaum millenial agar dapat tetap turut membatik dengan menggunakan kompor listrik dalam penggunaan dengan cantingnya yang efisiensinya bisa mencapai 63 persen.
Dalam acara ini akan ada dua sharing session. Pertama, untuk kalangan milenial di mana adanya transformasi dalam membatik, dan kedua tentang bagaimana membawa batik ke pasar global.
Batik sebagai jembatan komunikasi yang dipilih, demikian pemilik Gallery Amandari Batik, Uti Rahardjo, karena sudah melekat pada semua kalangan, sebutlah sosialita, pengusaha, pemerhati budaya maupun fashionpreneur dengan jaringan internasional.
"Untuk itu kami mengundang mereka, yang concern dengan batik, dan fashionpreneur yang konsen dengan batik dan sudah berpengalaman di beberapa negara," ungkapnya.
Kompor dan Canting Listrik
Batik memiliki tiga unsur yang terangkum dalam tema besar acara tersebut, yakni legacy, investment, dan diplomacy. Tidak hanya hasil budaya, tetapi dari hasil proses pembuatannya, batik juga harus bisa berinovasi dan bertransformasi sehingga bisa terus dilestarikan.
Dinamika dunia ini berubah sungguh cepat, di mana harus ada adaptasi yang harus dilakukan, sehingga bisa sesuai dengan zamannya. Dengan demikian, membatik menggunakan dengan kompor listrik yang sepaket dengan canting listrik (elektrik) merupakan salah satu cara menjaga budaya membatik tradisional dengan cara modern.
Dengan canting elektrik ini, kelebihannya adalah pengrajin atau pembatik tidak perlu lagi untuk meniup cucuk canting sebelum menggoreskan motif. Alhasil, proses dalam pembuatan pola lebih cepat selesai.
"PLN memiliki visi dan misi yang ingin memelihara legacy. Legacy-nya PLN adalah membuat sesuatu lebih praktis, bersih, dan aman," kata Uti.
Artinya, dengan alat yang inovatif tersebut, pengrajin tidak perlu lagi sibuk untuk mengecek tingkat panasnya. Sehingga pengrajin bisa lebih fokus membuat batik. "Kalau lebih fokus, harapannya proses pembatikan bisa lebih cepat, dan secara ekonomis lebih naik," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkatkan Kompetensi Nasabah, PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint
Batik Ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang proses produksinya menggunakan pewarna alami
Baca SelengkapnyaSejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaPLN Sudah Bangun 900 Tempat Charger Mobil Listrik per Desember 2023, Ini Daftar Lokasinya
Untuk mengakselerasi pertumbuhan SPKLU, PLN membuka kolaborasi dengan berbagai pihak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kembangkan Energi Terbarukan, KLHK dan PPLI Siapkan Teknologi Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM
Langkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pengrajin Batik Tradisional, Ganjar Dorong Permodalan Perbankan ke Tingkat Desa
Ganjar meyakini, hasil produksi pengrajin batik Sukoharjo bila dibawa ke tempat yang lebih baik pemasarannya maka nilai jual ekonominya akan bertambah.
Baca SelengkapnyaJelang Perayaan Hari Raya Galungan, PLN Imbau Masyarakat Perhatikan Jarak Aman Pasang Penjor
Jelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaFOTO: PLN Terus Genjot Infrastruktur Kelistrikan
Hal itu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan nasional.
Baca SelengkapnyaWarga Ganti Meteran Listrik Malah Kena Denda Rp41 Juta, Begini Penjelasan PLN
Tagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baca Selengkapnya