Lemak dan Minyak Hewan Nabati Sumbang Surplus Neraca Perdagangan Desember 2020
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada periode Desember 2020 mengalami surplus sebesar USD 2,1 miliar. Adapun komoditas yang menyumbang surplus terbesar adalah lemak dan minyak hewan nabati.
"Komoditas yang menyumbang surplus lumayan besar adalah lemak dan minyak hewan nabati yang tergolong dalam HS15 kemudian bahan bakar mineral HS27 dan satu lagi berasal dari besi dan baja HS72," ujar Kepala BPS, Suhariyanto, Jakarta, Jumat (15/1).
Suhariyanto menjelaskan, berdasarkan golongan HS 2 digit, yang meningkat paling tinggi adalah lemak dan minyak hewan nabati HS15. Di mana ada penambahan nilai ekspor USD 264,2 juta.
"Volumenya naik karena harga naik, nilai jual naik sekitar 11,3 persen. Lemak dan minyak hewan nabati diekspor terutama ke China, India dan Malaysia," jelasnya.
Kedua, berdasarkan golongan barang HS2 digit yang meningkat adalah BBM HS27. Nilai ekspornya pada Desember bertambah menjadi USD 218,1 juta. Negara tujuan utama untuk BBM adalah China, India dan Jepang.
Kemudian berikutnya, ekspor meningkat cukup besar adalah mesin dan perlengkapan elektrik, meningkat dari sisi volume dan nilai. Dengan negara tujuan utama AS, Singapura dan Jepang.
"Kemudian disusul pakaian dan aksesorisnya, termasuk pakaian bukan rajutan maupun rajutan, ekspor tersebut terutama tertuju ke AS. Selama Desember surplus dengan AS mencapai USD1,23 miliar kemudian dengan India kita surplus USD866 juta kemudian dengan Filipina kita mengalami surplus USD468 miliar," tandas Suhariyanto.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaKinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca SelengkapnyaKelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaIndonesia sebenarnya memiliki sangat banyak sumber karbohidrat yang tidak kalah dari nasi. Ketahui sejumlah alternatif pangan yang bisa menjadi pengganti nasi.
Baca SelengkapnyaPada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca Selengkapnya