'Lebih baik perbaiki kualitas raskin dari pada diganti voucher'
Merdeka.com - Kebijakan pemerintah dalam menyalurkan beras miskin atau raskin disebut masih ampuh menjaga stabilitas pangan nasional. Sebab, dari konsumsi beras 33 juta ton per tahun, sebanyak 3,3 juta ton sampai 3,5 juta ton atau 10 persennya adalah raskin.
"Karena itu jika raskin terlambat maka raskin juga ikut berkontribusi pada inflasi dari sektor pangan," kata Pengamat Kebijakan Pertanian, Bustanul Arifin, di Jakarta Rabu (18/5).
Menurutnya, kebijakan raskin terbukti telah memberikan kontribusi terhadap instabilitas harga pangan. "Kalau penyaluran raskin terlambat, maka harga pangan melonjak," imbuhnya.
Dalam catatan Bustanul, pada 2015 penyaluran raskin sempat mengalami keterlambatan hingga dua bulan. "Saat itu harga pangan, terutama beras melonjak hingga 25 persen. Apa kalau berubah menjadi voucher bisa menjaga stabilitas pangan?" ujar Bustanul.
Menurut dia, yang perlu diperbaiki dari raskin adalah perbaikan kualitas dan kuantitas beras, yang selama ini memang masih belum memadai.
"Tujuannya adalah meningkatkan martabat orang miskin agar mereka juga bisa mengonsumsi beras yang layak," katanya.
Sebelumnya, pemerintah mengaku bakal mengubah skema pemberian beras miskin (raskin) dengan sistem voucher pangan. Hal ini dinilai memberikan gizi yang lebih seimbang bagi masyarakat miskin di Tanah Air.
"Raskin ingin kita ubah dengan cara memberdayakan rakyat, khususnya rumah tangga masyarakat miskin," ujar Deputi III Kantor Staf Kepresidenan Denni Puspa Purbasari seperti dilansir Antara, Rabu (18/5).
Menurut dia, konsep voucher pangan tersebut rencananya diberikan dengan nilai tertentu setiap bulan. Voucher tersebut bisa dibelanjakan untuk beras dan telur.
Denni memastikan akan ada proses registrasi yang layak. Selain itu, dia berharap akan ada banyak pedagang yang berpartisipasi sebagai tempat untuk me-redeem (menukar) voucher yang dimiliki rakyat miskin tersebut.
"Kami ingin menyeimbangkan gizi warga miskin sehingga tidak hanya mengasup karbohidrat, tetapi juga protein seperti telur," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada Penipuan QR Kode Palsu, Ini Cara Mudah Menghindarinya
Nasabah perlu memperhatikan informasi yang muncul saat scan barcode, mulai dari jumlah pembayaran hingga detail transaksi telah sesuai dengan yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaCatat, Pemudik Tak Punya Tiket Dilarang Masuk Pelabuhan dan Hanya Bisa Beli Tiket di Radius ini
Pemudik yang tidak memiliki tiket, dilarang memasuki area pelabuhan. Polisi menentukan radius untuk pembelian tiket.
Baca SelengkapnyaJangan Asal Pesan Tiket, Ketahui Dulu Letak Kursi Paling Aman di Pesawat
Bagian belakang pesawat tampak lebih aman karena memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kecelakaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 Tips Menjaga Suasana Hati agar Tetap Stabil, Patut Dicoba
Menjaga suasana hati bukan hanya sekadar keinginan tetapi keterampilan yang baik dimiliki.
Baca SelengkapnyaSegini Ukuran Bagasi yang Boleh Dibawa Naik Kereta Api, Kalau Kelebihan Bakal Didenda
Jika penumpang membawa barang bawaan/bagasi melebihi ketentuan tersebut maka akan dikenakan denda.
Baca SelengkapnyaCara Menghilangkan Biang Keringat di Wajah, Aman dan Efektif
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar keringat berproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga suhu tubuh normal.
Baca SelengkapnyaKata-Kata Refleksi Diri Penuh Makna, Evaluasi di Penghujung Tahun
Refleksi penting dilakukan untuk pengembangan kualitas diri.
Baca SelengkapnyaPastikan Kesejahteraan Pensiunan ASN, TASPEN Siap Salurkan THR Mulai 22 Maret 2024
Pemberian Tunjangan Hari Raya ini merupakan bentuk penghargaan atas pengabdian para pensiunan
Baca SelengkapnyaCara Membersihkan Lantai Kamar Mandi yang Berkerak dan Nodanya Membandel
Lantai kamar mandi dapat mengalami kerak karena paparan air, kelembapan tinggi, dan penggunaan produk pembersih yang salah.
Baca Selengkapnya