Layanan bayar tagihan listrik lewat GO-JEK percepat inklusi keuangan
Merdeka.com - GO-JEK Indonesia baru saja memperkenalkan fitur layanan Go-Bills yang dapat digunakan dalam pembayaran tagihan kebutuhan sehari-hari, antara lain melakukan pembayaran tagihan listrik dan BPJS Kesehatan secara langsung. Pembayaran dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan syarat saldo Go-Pay mencukupi.
Layanan pembayaran yang dikembangkan perusahaan aplikasi ini dianggap sebagai langkah yang tepat untuk mempercepat inklusi keuangan pada masyarakat, terutama unbanked communities.
Chief Economist SKHA Institute for Global Competitiveness (SIGC), Eric Sugandi mengatakan, layanan yang disediakan para perusahaan start-up termasuk GO-JEK tersebut dapat mempermudah masyarakat khususnya di kota kecil yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan untuk melakukan pembayaran non-tunai.
"Masyarakat di pedesaan dan kota kecil sudah pegang smartphone dan bisa download aplikasi sehingga bisa menggunakan layanannya, termasuk membayar tagihan listrik dan BPJS. Ini merupakan salah satu langkah positif," katanya di Jakarta, Senin (27/11).
Dengan demikian, lanjut Eric, masyarakat di kota kecil tetap melakukan transaksi non tunai. Saat ini, pemerintah tengah gencar untuk mewujudkan cashless community.
Eric mengatakan, layanan keuangan yang sekarang ini banyak disediakan para perusahaan jasa keuangan berbasis teknologi (fintech) yang dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran non-tunai tanpa memiliki rekening bank. Dia menyarankan agar perusahaan start-up termasuk di dalamnya, GO-JEK fokus pada pengembangan layanan keuangan di pedesaan yang masyarakatnya belum terjamah produk keuangan.
"Sebetulnya bagus untuk perusahaan fintech kalau mereka mau merambah ke kota kecil, karena selama ini mungkin masih fokus ke kota-kota besar."
Menurut Eric, yang jadi tantangan utama fintech pembayaran tagihan adalah inovasi produk dan regulasi serta dukungan pemerintah. Di sisi lain, GO-JEK yang merupakan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi ini diketahui sedang fokus menggarap dompet elektroniknya yakni GO-PAY.
CEO GO-JEK, Nadiem Makarim mengatakan, pihaknya akan terus mendukung pemanfaatan transaksi non-tunai lewat teknologi yang dihadirkan GO-JEK. Nadiem menambahkan bahwa GO-BILLS dilakukan juga untuk mendorong inklusi keuangan lewat pembayaran elektronik menggunakan saldo GO-PAY.
"Kami melihat untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia, pembayaran berbasis elektronik menjadi kunci penting."
Adapun di tahap awal ini, pengguna aplikasi GO-JEK dapat membayar berbagai macam tagihan listrik melalui GO-BILLS, seperti tagihan listrik pra bayar, tagihan listrik pasca bayar dan non tagihan listrik. Ke depannya, layanan ini akan semakin dikembangkan untuk dapat mengakomodir lebih banyak fitur pembayaran.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaJenderal Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaBegini proses mendaftar Gojek dengan motor listrik melalui aplikasi. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaJokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak
Baca SelengkapnyaProyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca SelengkapnyaAtikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca Selengkapnya