Merdeka.com - Generasi milenial memiliki masa-masa sulit dalam hidup mereka saat ini dibandingkan dengan generasi di masa lalu. Mereka adalah generasi investor yang tumbuh selama resesi hebat, berurusan dengan utang pinjaman pelajar yang sangat tinggi, harga rumah yang melambung dan biaya sewa yang tinggi. Sekarang berurusan dengan kejatuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Meskipun mengalami kemunduran, generasi ini tetap tangguh dan keluar dari zona nyaman dengan lebih banyak pengetahuan daripada generasi baby boomer (55-73 tahun).

Menurut Chase Generational Money Talks Study, 77 persen generasi milenial merasa percaya diri menangani masalah keuangan yang kompleks dibandingkan dengan rekan baby boomer yang hanya 61 persen. Masalah utama yang dihadapi generasi milenial adalah apakah mereka benar-benar dapat menabung untuk akhirnya pensiun suatu hari nanti?

Dilansir dari Forbes, Berikut tiga hal yang perlu diperhatikan generasi milenial saat menabung untuk masa pensiun.

Hemat dan Investasi

Sejauh ini Milenial belum memiliki banyak hal, tetapi satu hal yang mereka miliki adalah waktu. Masa-masa sulit ini juga menyebabkan generasi yang lebih hemat dibandingkan generasi sebelumnya. Menurut studi Chase Generational Money Talks, 78 persen generasi milenial sekarang mengikuti anggaran dibandingkan dengan 59 persen generasi baby boomer.

Kenaikan inflasi, perumahan, dan pinjaman mahasiswa telah berkontribusi pada pergeseran dalam tabungan dan pengeluaran ini, tetapi apa yang tersisa perlu diusahakan agar impian pensiun tetap hidup. Untuk investor biasa yang lebih muda, portofolio mereka secara tradisional harus lebih tertimbang ke ekuitas daripada pendapatan tetap karena rata-rata pengembalian mereka lebih tinggi dari waktu ke waktu.

Ketahui Sarana Investasi

Berinvestasi dalam berbagai instrumen sekaligus akan membuat Anda bisa membagi berbagai risiko yang terdapat di dalam dana investasi yang Anda keluarkan. Jangan berinvestasi pada instrumen investasi tertentu yang tidak Anda kenali dengan baik. Sebab hal tersebut sangat berpotensi membawa sejumlah kerugian.

Pilih sarana yang tepat dan memiliki potensi keuntungan yang cukup menjanjikan. Serta memiliki sejumlah risiko yang rendah dan bisa Anda tanggung. Dengan begitu, Anda merasa tenang dengan investasi yang dipilih yang menghasilkan sejumlah keuntungan yang menjanjikan.

Jangan Mengandalkan Jaminan Sosial

Kaum milenial ini kemungkinan besar tidak akan mendapat manfaat dari jaring pengaman jaminan sosial yang sama dengan yang diandalkan oleh generasi sebelumnya. Saat ini, ada lebih dari 64 juta orang Amerika yang mengumpulkan tunjangan jaminan sosial di bulan Juni. Jumlah ini hanya akan meningkat di masa depan karena banyak sekali baby boomer yang terus pensiun.

Manfaat ini hanya menggantikan rata-rata sekitar 40 persen dari pendapatan masa lalu dan diproyeksikan hanya mencakup 35 persen dari pendapatan orang yang pensiun pada usia 65 di masa depan.

Saat ini, ada kekurangan di masa depan sebesar USD 13,6 triliun atau Rp 204 kuadriliun. Untuk tetap mampu membayar utang secara permanen, perubahan kebijakan untuk mengurangi jumlah manfaat atau menaikkan pajak untuk mendanai kewajiban ini perlu dilakukan. Kecil kemungkinan generasi milenial akan menerima jenis tunjangan yang sama seperti yang diterima generasi baby boomer saat ini karena lebih sedikit pekerja yang memasok tunjangan dalam waktu dekat

Penting untuk bertindak sekarang, tetapi ingatlah bahwa potensi pensiun Anda juga tinggal beberapa dekade lagi. Apa yang benar-benar penting pada usia ini adalah untuk hidup sesuai kemampuan Anda, tetap sehat, dan menemukan kesenangan dalam petualangan yang ada di depan Anda.

Jika Anda mampu melakukan hal-hal ini, tidak peduli apakah Anda pensiun pada usia 50 atau Anda bekerja sampai hari kematian Anda, kemungkinan besar Anda akan menjalani kehidupan yang sangat menyenangkan. Seperti biasa, ingatlah untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan sebelum membuat keputusan keuangan penting.

Reporter Magang : Brigitta Belia