Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kurs Rupiah Menguat ke Rp14.562 per USD Seiring Optimisme Terhadap Ekonomi AS

Kurs Rupiah Menguat ke Rp14.562 per USD Seiring Optimisme Terhadap Ekonomi AS Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah terhadap dolar AS (USD) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat seiring optimisme pasar terhadap perekonomian Amerika Serikat.

Pada pukul 10.10 WIB, Rupiah menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.562 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.565 per USD.

"Pada pekan keempat ini, fokus pasar masih akan tertuju pada optimisme pasar terhadap ekonomi Amerika Serikat yang didukung paket stimulus fiskal dan kemajuan vaksinasi di AS," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Selain itu, investor juga akan mengamati keputusan suku bunga bank-bank sentral seperti Bank Of Canada (BOC), European Central Bank (ECB) dan data- data manufaktur negara-negara kawasan euro.

Dolar AS terlihat melemah tertekan oleh turunnya tingkat imbal hasil obligasi AS dan tensi AS-China yang kembali meningkat.

Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun yang pekan lalu ditutup turun menuju level 1,57 persen, terendah dalam satu bulan terakhir.

Di sisi lain, indeks dolar pun turun 0,66 persen dan berada di level 91,56, juga merupakan terendah dalam satu bulan terakhir.

"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.545 per USD hingga Rp14.600 per USD," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi.

Pada Jumat (16/4) lalu, Rupiah ditutup menguat 50 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp14.565 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.615 per USD.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini

Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya