Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Tajam ke Level Rp14.118 per USD

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Tajam ke Level Rp14.118 per USD Rupiah. ©2018 Merdeka.com/Azzura Zurae

Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah ditutup menguat tajam 100 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 120 poin di level Rp14.118 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.217 per USD.

Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp14.080 hingga Rp14.130 per USD.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 sebentar lagi akan dirilis. Diperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh sekitar 3,5 sampai 4,5 persen year on year (YoY) walaupun turun dari Kuartal Kedua 2021 sebesar 7,07 persen. Namun pemerintah masih optimis bahwa perekonomian akan kembali bangkit .

"Optimisme tersebut dipengaruhi oleh low base effect dan pengendalian Covid-19 yang semakin baik. Low base effect terjadi ketika ekonomi mengalami pemulihan dari basis perbandingan tahun sebelumnya (kuartal-III 2020) yang sangat rendah atau minus 3,49 persen," ujarnya dalam riset harian, Jakarta, Kamis (14/10).

Ibrahim mengatakan, pengendalian Covid-19 sampai dengan bulan September sebenarnya beberapa daerah sudah turun status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) ke level yang lebih rendah. Hanya saja belajar dari pengalaman pelonggaran restriksi sebelumnya bahwa diperlukan masa tunggu.

"Selain itu, mobilitas masyarakat yang membaik mulai akhir kuartal III-2021 atau bulan September 2021 turut menopang belanja masyarakat. Karena itu, konsumsi rumah tangga pun mulai rebound disusul oleh produksi industri manufaktur yang tercatat memasuki fase ekspansi," jelasnya.

Sebagai informasi, PMI Manufaktur per September 2021 mencapai 52,2 atau berada di atas level 50. Produsen mulai berekspektasi pemulihan permintaan domestik cukup solid hingga akhir tahun. Apalagi menjelang perayaan natal dan tahun baru 2020, masyarakat akan semakin banyak melakukan belanja dan wisata ke depan sehingga konsumsi masyarakat diperkirakan akan terus membaik.

Booming Komoditas

Sementara itu, secara global, booming komoditas yang masih berlangsung pada kuartal III-2021 cukup membantu pemulihan sektor perkebunan maupun pertambangan.

Itu bisa terlihat dari kinerja ekspor masih bisa bertahan positif dengan surplus perdagangan yang menakjubkan yakni 4,7 miliar dolar AS per Agustus 2021 lalu.

"Tren pembukaan kembali aktivitas ekonomi pasca Covid-19 membuat komoditas Indonesia diperebutkan oleh banyak negara," tandasnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.

Baca Selengkapnya
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya