Kurs Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.252 per USD Seiring Koreksi Mata Uang Kawasan
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup melemah seiring koreksi mata uang kawasan Asia.
Rupiah ditutup melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.252 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.242 per USD.
"Kalau kita melihat memang Rupiah dan yield SBN sangat stabil dalam beberapa hari ini. Hal ini terpengaruh oleh sentimen global dan dalam negeri," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/9).
Menurut Rully, indeks dolar AS turun sampai hari ini karena kecenderungan pelemahan ekonomi Negeri Paman Sam dan inflasi yang melandai.
"Sementara itu dari dalam negeri, pasar menyambut positif data neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus jauh di atas perkiraan," ujar Rully.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan pada Agustus 2021 mengalami surplus sebesar USD 4,74 miliar dengan nilai ekspor USD 21,42 miliar dan impor USD 16,68 miliar.
Terkait pandemi, jumlah kasus harian Covid-19 di Tanah Air pada Rabu (15/9) bertambah 3.948 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,18 juta kasus. Jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 267 kasus sehingga totalnya mencapai 139.682 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 11.046 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,95 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 84.963 kasus.
Rupiah Pagi Hari
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 75,14 juta orang dan vaksin dosis kedua 42,96 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.215 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.223 per USD hingga Rp14.258 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi Rp14.238 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.252 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya