Kuota Impor Minyak Dipangkas di 2020, Pertamina Diminta Manfaatkan B30
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memangkas kuota minyak mentah (crude oil) PT Pertamina (Persero) sebanyak 8.000 barel per hari (bph) atau 30 juta barel per tahun mulai 2020. Ini sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memaksimalkan penggunaan minyak produksi dalam negeri.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina bisa mulai melirik produksi minyak di Tanah Air, seperti program bahan bakar jenis biodiesel 30 persen (B30) yang digalangkan pemerintah.
"Kalau impor crude (dikurangin) tentu saja kita musti mengoptimalkan penggunaan crude produksi dalam negeri. Kalau BBM kan ada B30 dan sebagainya akan mengurangi impornya," ujar dia di kantornya, Jakarta, Rabu (15/1).
Dia menganggap potensi pemanfaatan B30 bisa besar jika Pertamina mampu mengoptimalkan fungsi kilang untuk memproduksinya. "Saya kira besar. Yang pertama optimalisasi kilang. Kalau kilang optimal, maka kita tentu saja akan mengurangi impor," ucap dia.
Untuk itu, dia mendorong Pertamina untuk menjalin negosiasi dengan perusahaan lain yang berstatus Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar perseroan bisa lebih banyak mendapat minyak mentah produksi dalam negeri. "Permasalahannya bagaimana bussiness to bussiness antara Pertamina dengan KKKS. Kalau SKK akan mendorong agar KKKS bisa menjual ke Pertamina semaksimal mungkin," tukas Dwi.
Pemangkasan Alokasi Impor Minyak
Kementerian ESDM terus mendorong Pertamina untuk menyerap minyak produksi dalam negeri. Dengan demikian, perusahaan dan negara bisa memangkas volume impor minyak guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengtakan, pada 2019 Pertamina mendapat alokasi penyerapan minyak mentah produksi Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dalam negeri sebanyak 120 ribu barel. Namun realisasinya hanya mampu menyerap 80 ribu barel.
"60 ribu barel belum berhasil kita beli," kata Djoko di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (14/1).
Agar Pertamina menyerap sisa minyak mentah produksi dalam negeri tersebut, Djoko memutuskan mengurangi alokasi impor minyak Pertamina sebanyak 8 ribu barel per hari.
"Setara sekitar 30 juta barel per setahun (pengurangannya)," tuturnya.
Djoko mengungkapkan, dalam satu tahun Pertamina mengimpor minyak mentah sebanyak 80 juta barel, dengan adanya pemangkasan alokasi impor maka minyak mentah yang dapat diimpor Pertamina menjadi 50 juta barel per tahun. Dia pun mendorong Pertamina untuk bernegosiasi menyerap minyak milik KKKS tersebut.
"Supaya dia berupaya membeli, negosiasi produksi yang belum berhasil dibeli," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaDirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaHari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon
Saat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaBUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan
Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya