Kunci Sukses Investasi Saham seperti Warren Buffet
Merdeka.com - Miliarder Warren Edward Buffett lahir pada 30 Agustus 1930, dari ibunya Leila dan ayahnya Howard, pialang saham yang menjadi Anggota Kongres AS. Buffett menunjukkan bakat luar biasa dalam hal uang dan bisnis pada usia yang sangat dini.
Banyak filosofi atau kunci sukses berinvestasi khususnya saham yang dapat dipelajari dari Buffet. Salah satunya menanamkan dana dengan horizon jangka panjang.
Salah satu pemikiran Buffet yang patut dikagumi adalah bahwa setelah membeli saham satu perusahaan. Investor tidak perlu peduli kalau bursa efek kemudian tutup selama sepuluh tahun.
"Karena memang kita tidak perlu memedulikan pergerakan harga sahamnya untuk jangka pendek, bahkan menengah," kata Mantan Direktur Pengembangan Bisnis PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan dalam bukunya Yuk Nabung Saham: Selamat Datang, Investor Indonesia.
"Ya, kita peduli dengan kinerja perusahaan tersebut ingat, kita adalah pemegang sahamnya tetapi bukan naik turunnya harga saham tersebut di bursa efek. Harus diakui, pemikiran-pemikiran seperti itulah yang menjadikannya sebagai orang terkaya kedua di dunia selama bertahun-tahun," sambungnya.
Nicky mengatakan, kita tidak perlu bermimpi mengalahkan Warren Buffet, tetapi ada hal mudah dan sederhana yang bisa dicontoh. Yaitu, berinvestasi dengan horizon jangka panjang. Harga saham selalu naik dan turun, fluktuasi selalu terjadi di pasar, selalu ada berita negatif dan positif.
Tetapi saham perusahaan yang baik dan sehat dalam jangka panjang selalu menunjukkan peningkatan harga dari waktu ke waktu. Karena pada kenyataannya perusahaan-perusahaan tersebut memang menunjukkan pertumbuhan usaha dan laba, dan harga saham hanya merupakan refleksi penghargaan atas kinerja perusahaan tersebut.
Kalau saat ini Warren Buffet melakukan pembelian saham sekaligus dalam jumlah sangat besar, dulunya dia adalah investor kecil juga, yang mulai berinvestasi dengan menyisihkan uang jajannya.
Membeli saham dalam jumlah kecil tetapi disertai dengan ketekunan dan kedisiplinan. Kita pun bisa melakukan itu. Sebutlah strategi kita dengan nama Program Tabung Saham atau Share Saving Program.
"Program kita mulai dengan menentukan saham yang hendak kita tabung setiap bulan. Cukup satu hingga tiga saham saja, tergantung besarnya dana yang akan diinvestasikan. Sisihkan uang gaji, uang jajan, atau uang belanja kita," kata Nicky.
Secara konsisten lakukan pembelian atas satu hingga tiga saham tersebut setiap bulan senilai uang yang kita sisihkan. Dari waktu ke waktu, harga saham kita akan naik dan turun, tenang saja dan nikmati.
"Kita tidak berinvestasi jangka pendek, sehingga gejolak-gejolak harga tidak perlu mengganggu kita. Bahkan ketika harga saham kita turun, bergembiralah, karena memberikan peluang untuk kita membeli lebih banyak saham tersebut," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Mewujudkan Keuangan yang Stabil, Harus Menghindari Impulsive Buying dan Beralih ke Kegiatan Investasi
Beralihlah dari perilaku impulsive buying ke kegiatan investasi untuk mendapatkan kehidupan finansial yang lebih mapan.
Baca SelengkapnyaPakai Istilah Sulit saat Debat Pilpres, Gibran Bantah Tiru Gaya Jokowi
Gibran beralasan, frasa yang digunakannya sebenarnya merupakan istilah investasi.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Investasi yang Paling Cocok Untuk Pelaku Usaha Ultra Mikro
Risiko investasi emas terbilang minim. Memilih emas sebagai investasi menjadi solusi terbaik untuk pemula.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndo Premier Sekuritas Punya Fitur Baru, Nasabah Bisa Kolaborasi untuk Cari Cuan di Pasar Modal
Selama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaBebas Finansial Tak Lagi Mimpi, Wujudkan Bersama BRI Prioritas
Selagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca SelengkapnyaMenengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP
Selain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya