Kunci Indonesia Terhindar dari Jebakan Kelas Menengah
Merdeka.com - Pemerintah tak ingin lengah dengan status baru Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah ke atas (middle income country). Menurutnya, Indonesia harus segera bergegas meningkatkan produk domestik bruto (PDB), agar tidak terperangkap dalam jebakan negara kelas menengah (middle income trap). Itu bisa diwujudkan lewat dua cara.
"Middle income trap hanya bisa diselesaikan lewat dua cara, yaitu investasi di dalam infrastruktur. Kedua, transfer teknologi," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dalam sesi bincang virtual, Rabu (23/2).
Di samping itu, dia menambahkan, untuk menjadikan Indonesia keluar dari kelas menengah ini, pemerintah wajib meningkatkan PDB per kapita sebelum bonus demografi berakhir.
"Kalau menurut hitungan, itu berakhir antara 2038-2040," terang dia.
Kriteria Negara Tak Bisa Keluar dari Jebakan
Mendag Lutfi pun mencermati studi Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang menyatakan tidak ada satu negara pun di dunia yang bisa keluar dari middle income trap, jika populasi orang tuanya lebih banyak daripada yang muda.
"Oleh sebab itu, kita bangsa yang sedang bergegas. Kita lihat bapak Jokowi luar biasa bangun infrastruktur. Dan yang sekarang musti kita ikuti adalah transfer teknologi," tegas Mendag Lutfi.
"Karena hanya dengan transfer teknologi kita dapat menaikan secara eksponensial daripada trajectory pertumbuhan dan pendapatan per kapita Indonesia," pungkas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai Indonesia berpeluang besar untuk menjadi negara maju dan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah
Baca Selengkapnya