Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kumpulan Tips Berinvestasi Selama Masa Pandemi

Kumpulan Tips Berinvestasi Selama Masa Pandemi Ilustrasi berinvestasi. ©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Nonwarit

Merdeka.com - Pemerintah mengajak masyarakat yang memiliki likuiditas dana untuk tetap berani melakukan investasi dan juga melakukan konsumsi. Tujuannya untuk mendorong kegiatan ekonomi termasuk kegiatan pelaku usaha UMKM dan menjaga produksi dalam negeri.

Masyarakat perlu tetap berpikiran positif sehingga dapat berpikir strategis dan melihat berbagai kesempatan investasi yang ada dan mengadaptasi cara usaha yang berbeda sebagai dampak pandemi.

Chairman & Presiden Asosiasi Perencana Keuangan IARFC, Aidil Akbar, mengatakan investasi masih bisa dilakukan dalam kondisi pandemi seperti ini. Untuk memulai investasi, bisa membaginya menjadi tiga kategori.

"Pertama, investasi jangka pendek seperti tabungan, deposito, emas dan obligasi. Kedua, jangka menengah yang meliputi reksadana pendapatan tetap dan campuran. Ketiga memulai bisnis."

Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah tips investasi yang baiknya diperhatikan selama masa pandemi.

1. Pandemi Tak Perlu Buat Takut Investasi

Staf khusus Kementerian Keuangan, Masyita Crystallin, menyarankan agar masyarakat tidak takut untuk melakukan investasi di masa pandemi covid-19. Alasannya, supaya uang tersebut bisa berkembang tidak mengendap sekaligus membantu pemulihan ekonomi Indonesia.

"Jangan takut untuk berinvestasi di masa pandemi, karena investasi itu juga bisa dilihat dalam long run, kalau mau short run kita juga banyak alternatif investasi yang sudah kita membantu pemulihan akan tetapi juga risiko investasi kecil contohnya ori (obligasi ritel)," kata Masyita.

Saat ini, tercatat dana pihak ketiga di perbankan relatif tinggi, karena orang tidak terlalu banyak melakukan aktivitas ekonomi. Menurutnya, justru kondisi likuiditas yang cukup banyak ini memiliki peluang yang berlimpah untuk masuk ke berbagai instrumen finansial.

Salah satunya kalau di Kementerian Keuangan memiliki Ori yakni obligasi ritel yang bisa menjadi pilihan berinvestasi sekaligus membantu pemulihan ekonomi nasional.

"Karena pemerintah itu dalam melaksanakan APBN kita mempunyai beberapa sumber untuk memenuhi pengeluaran pemerintah diantaranya tentu perpajakan, cukai, kemudian kita juga punya dari sisi pembiayaan biasanya sebagian besar itu memang dari penerbitan obligasi negara termasuk obligasi ritel," jelasnya.

Meskipun banyak dari masyarakat Indonesia berinvestasi ke emas untuk jangka pendek, namun dia menyarankan ada baiknya masyarakat mulai berinvestasi jangka panjang melalui Ori atau investasi lainnya.

"Jadi di satu sisi financial investment mungkin lagi meningkat dan dalam kondisi yang seperti ini kalau di short run orang lebih suka ke emas. Akan tetapi di jangka panjang kita selalu melihat kalau kita mainnya long bukan short," pungkasnya.

2. Strategi Pembagian Dana Bulanan

Chairman and President Asosiasi Perencana Keuangan IARFC, Aidil Akbar, mengatakan untuk kelas menengah yang berpenghasilan sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) bisa mulai berinvestasi setelah memiliki dana darurat sebelumnya.

"Kita ambil patokan dari upah minimum provinsi kita anggap orang yang pendapatannya UMP kita anggap masuk kelas menengah. Kalau saya menggunakan rumusan yang lebih sedikit konservatif kawasan Asia itu adalah 40-30-20-10," kata Aidil.

Di mana 40 persen untuk menunjang biaya hidup termasuk transportasi, biaya sekolah anak dan sebagainya, 30 persen dipakai untuk biaya cicilan rumah atau kendaraan yang juga bagian dari investasi. Kemudian 20 persen bisa digunakan untuk investasi, lalu 10 persen untuk tujuan sosial termasuk zakat, infaq, shodaqoh, dan untuk membantu saudara atau orang lain.

"Jadi sebenarnya ada kurang lebih 20 persen dana yang bisa diinvestasikan. Nah 20 persen inilah yang kita posting ke dalam produk investasi. Namun yang paling penting dana darurat atau emergency fund yang harus dimiliki untuk mereka yang tidak punya tanggungan sekurang-kurangnya adalah 3 bulan dari pengeluaran bulanan," ujarnya.

3. Cermat Jika Ingin Investasi Saham

Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas, Friderica Widyasari Dewi, membagikan jurus jitu memperoleh untung dari investasi saham di tengah pandemi Virus Corona. Menurutnya, jeli dan teliti memilih saham menjadi kunci keberhasilan investasi.

"Temukan saham bagus dan memiliki fundamental bagus serta dikelola dengan GCG. Kemudian, industrinya juga bagus, temukan saham seperti ini. Ini diketahui dari belajar," ujar Friderica.

Friderica mengatakan, pemilik dana harus mempelajari satu per satu saham yang akan dibeli sebelum memutuskan menempatkan dananya. Pengetahuan mengenai fundamental perusahaan dan prospeknya untuk jangka panjang harus dipahami secara menyeluruh.

"Sebetulnya investasi pasar modal melihat prospek baik ekonomi, sektornya maupun perusahaannya. Jadi harus banyak dilihat kalau ada saham perusahaan bagus, industrinya menunjang. Kemudian prospek ke Indonesia bagus itu saya rasa saham saham yang patut untuk dikoleksi untuk jangka panjang 3, 5 atau 10 tahun seperti itu yang bisa menjadi pegangan di masa yang kan datang," jelasnya.

Tips lain, kata Friderica, pemilik dana tidak menggunakan dana darurat untuk berinvestasi. Dana investasi bisa diperoleh dari hasil menyisihkan pos-pos pengeluaran rutin yang tidak berkaitan dengan kebutuhan kini maupun dalam waktu dekat.

"Jangan pakai uang yang dalam waktu dekat akan digunakan. Ini simpel saja misalnya dalam kehidupan sehari hari pengeluaran harus diklasifikasikan dulu. Lalu sebagian harus ada yang disisihkan untuk keperluan darurat misalkan anak sakit," jelasnya.

"Kita harus punya cadangan atau misalnya dalam waktu dekat ada rencana mau ngawinin anak, maka jangan dipakai untuk beli investasi saham. Tapi pakai uang ibaratnya itu uang misalkan tidak usah dipikirin dalam waktu dekat tapi untuk jangka panjang," sambungnya.

Sementara itu, di tengah pandemi saat ini, dia menyarankan agar masyarakat yang ingin berinvestasi mampu mengombinasikan antar instrumen investasi. "Investor melihat kondisi ini harus mengombinasi antara saham dan obligasi karena kalau melihat jangka panjang saham dan obligasi masih sangat menarik," tandasnya.

 

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tips Kelola Uang THR agar Bisa Beri Untung di Kemudian Hari

Tips Kelola Uang THR agar Bisa Beri Untung di Kemudian Hari

Jika masyarakat menginvestasikan sisa THR mereka saat ini, mereka berpotensi mendapatkan keuntungan yang optimal.

Baca Selengkapnya
Karena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN

Karena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN

Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif

5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif

Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Catat, Ini Rekomendasi Investasi Paling Cuan di 2024 Versi OJK

Catat, Ini Rekomendasi Investasi Paling Cuan di 2024 Versi OJK

Beberapa instrumen investasi ini diyakini tetap menguntungkan tahun ini meski kondisi ekonomi global suram.

Baca Selengkapnya
Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun

Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun

Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.

Baca Selengkapnya