Kuartal IV 2019, LPS Catat Jumlah Tabungan Bersaldo di Bawah Rp500 Juta Turun
Merdeka.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah simpanan di bawah Rp500 juta mengalami penurunan atau perlambatan pada triwulan IV 2019. Perlambatan tersebut dipicu oleh pertumbuhan pendapatan masyarakat yang juga menurun.
"Untuk jumlah rekening dengan saldo di bawah Rp500 juta, melambat memang sejalan dengan melemahnya pertumbuhan pendapatan di akhir tahun," ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Halim Alamsyah, di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (22/1).
Berdasarkan data LPS, pertumbuhan simpanan di bawah Rp500 juta hingga akhir 2019 hanya sebesar 6,4 persen. Berbeda dengan tahun sebelumnya, jumlah rekening dengan saldo di bawah Rp500 juta tumbuh 9,06 persen.
Halim mengatakan, awal tahun lalu simpanan di bawah Rp500 juta memang meningkat tajam. Namun hal tersebut tidak berlangsung hingga akhir tahun. Meski demikian, kebijakan pemerintah masih cukup kuat untuk menjaga pendapatan masyarakat.
"Namun memang di awal tahun lalu sempat meningkat sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam melakukan kebijakan countercyclical ekonomi kita. Banyak program sosial untuk menjaga penurunan pendapatan masyarakat," papar bos LPS tersebut.
Pemilik Saldo Rp 500 Juta ke Atas Bertambah
Pertumbuhan jumlah rekening tertinggi justru terjadi pada kategori simpanan dengan saldo Rp500 juta sampai dengan Rp1 miliar yang tumbuh sebesar 8,3 persen. Adapun Untuk rekening simpanan di atas Rp2 miliar hanya tumbuh 6,3 persen.
"Per kategori simpanan, simpanan yang memiliki Rp500 juta sampai Rp1 miliar itu tumbuh paling tinggi 8,3 persen. Sementara yang terendah terjadi pada kategori simpanan di atas Rp2 miliar, sekitar 6,3 persen," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaSalurkan Pembiayaan Rp5,8 Trliun, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Penyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBuruh di-PHK dan THR Tidak Dibayar Jelang Lebaran, Ayo Laporkan ke Sini
Layanan pengaduan itu dibuka Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaPerputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaOJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024
Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca Selengkapnya