Merdeka.com - Induk usaha PT Freeport Indonesia, Freeport McMoran Inc mencatatkan rugi bersih sebesar USD 4,22 miliar atau Rp 55 triliun pada kuartal III-2016. Kerugian tersebut menurun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 7,99 miliar.

Kerugian tersebut disebabkan masih belum pulihnya harga komoditas dunia. Selain itu, pendapatan perusahaan tambang Amerika Serikat ini juga mengalami penurunan dari USD 10,4 miliar pada kuartal III-2016 setelah sebelumnya membukukan pendapatan USD 11 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

CEO Freeport McMoran Richard C. Adkerson mengatakan saat ini Freeport sedang fokus untuk merestrukturisasi utang. Dia mengakui harga komoditas tengah mengalami penurunan. Untuk itu, Freeport mengandalkan sumber daya manusia dalam penemuan cadangan-cadangan mineral baru di daerah operasinya.

"Tahun ini, kami fokus dalam memulihkan neraca keuangan perusahaan dalam menjaga aset-aset tetap tinggi dan berumur panjang," ujarnya dalam situs resmi Freeport, Jakarta, Kamis (27/10).

Dalam laporan keuangannya, total utang Freeport mencapai USD 18,9 miliar. Jumlah ini mengalami penurunan dari USD 20,6 pada periode yang sama tahun lalu. Selama 2016, Freeport telah menjual aset-aset perusahaan sebesar USD 6,6 miliar yang digunakan untuk membayar utang perusahaan dan biaya operasional.

Sepanjang Januari-September, Freeport berhasil memproduksi 3,44 juta pounds tembaga dari seluruh daerah operasionalnya. Produksi tersebut naik dari 2,89 juta pounds dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara, produksi emas malah mengalami penurunan dari 907.000 ounces menjadi 658.000 ounces pada kuartal III-2016. Untuk molibdenum, produksinya mencapai 58.000 pounds. Nilai produksi ini turun dari 72.000 pounds.

Hingga Oktober 2016, Freeport berhasil menjual sahamnya di bursa efek New York, Amerika Serikat sebanyak 33,5 juta lembar saham. Dari penjualan sahamnya, Freeport mendapatkan dana kas sebesar USD 415 juta.

"Kami tetap fokus pada menyelesaikan dan melaksanakan rencana operasi kami dan membangun nilai-nilai jangka panjang dari portofolio kami, cadangan berumur panjang dan sumber daya untuk kepentingan pemegang saham kami," pungkasnya.