KTT APEC Gagal Hasilkan Kesepakatan, Ini Alasannya
Merdeka.com - Hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) gagal menghasilkan kesepakatan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh perbedaan pandangan soal sistem perdagangan multilateral antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia dan negara lain sebenarnya sudah berupaya untuk menjembatani perbedaan ini. Namun hingga akhir perundingan tidak ada kata kesepakatan berkait hal ini.
"Perbedaan AS-Tiongkok terkait isu multilateral trading system kita berusaha untuk menjembatani. Banyak negara berusaha untuk menjembatani," ujar dia di Port Moresby, Papua Nugini, Minggu (18/11).
Dia mengakui, perbedaan pandangan antara AS dan China memang sangat besar. Ini yang menyebabkan upaya untuk menjambataninya gagal.
"Tapi tampaknya gap antara mereka berdua memang sangat besar dan sulit untuk dijembatani. Jadi dari tadi pagi kita berusaha untuk menjembatani berbagai macam pembicaraan tetapi tampaknya gap itu belum dapat dijembatani saat ini," jelas dia.
Namun menurut Retno, nantinya masalah ini akan diselesaikan oleh perwakilan negara anggota dalam Sekretariat APEC. "Oleh karena itu nanti Chairman (APEC) yang akan merefleksikan situasi pertemuan tersebut," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa Pengertian APEC Itu? Ketahui Pula Tujuan & Peranannya Bagi Indonesia Beserta Kawasan
Berikut pengertian APEC lengkap dengan tujuan dan peranannya bagi Indonesia beserta kawasan.
Baca SelengkapnyaAFTA adalah Kerja Sama Regional di Kawasan Asia Tenggara, Berikut Penjelasan dan Tujuannya
AFTA menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan integrasi ekonomi di ASEAN dan menciptakan pasar yang lebih efisien di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Debat Capres: Ganjar Ingin Bangun Rudal Hipersonik dan Senjata Otonom, Dananya 2 Persen dari PDB
Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sistem pertahanan Indonesia harus bisa mengantisipasi pertarungan global antara Amerika Serikat dengan China.
Baca SelengkapnyaKonvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun
Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.
Baca SelengkapnyaMuncul Isu Penyetopan Utang Kereta Cepat Jika Indonesia Tak Beli KRL dari China, KAI Beri Penjelasan Begini
Proses pengadaan impor tiga rangkaian KRL baru asal China tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Baca SelengkapnyaDebat Ketiga Capres Bertema Pertahanan dan Hubungan Internasional, Kenali Istilah dan Singkatan Asing Berikut Ini
Debat ketiga capres dan cawapres itu digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya