Merdeka.com - Permulaan bulan puasa cenderung mendorong tekanan inflasi. Tingginya konsumsi masyarakat dan permintaan sejumlah bahan kebutuhan pokok di awal bulan puasa, mendongkrak tekanan inflasi. Kondisi ini makin diperparah dengan terjadinya krisis kedelai beberapa pekan lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tekanan inflasi pada Juli 2012 mencapai 0,7 persen. Secara tahun kalender, inflasi Januari-Juli 2012 mencapai 2,5 persen dengan tingkat inflasi tahunan atau year on year di kisaran 4,56 persen.

Dari 66 kota yang di survei, seluruhnya mengalami inflasi. Komponen harga bergejolak menyumbang inflasi tertinggi yakni 1,82 persen. Sedangkan komponen harga yang diatur pemerintah hanya menyumbang inflasi 0,03 persen. Sedangkan komponen inflasi inti menyumbang 0,54 persen.

Gejolak harga kedelai yang berimbas pada krisis tahu dan tempe selama dua pekan terakhir, ternyata mempengaruhi tekanan inflasi cukup tinggi. Kepala BPS Suryamin menyebutkan, inflasi karena kenaikan harga kedelai cukup signifikan.

"Tahu tempe karena kedelai menyumbang inflasi 2,86 persen. Dipengaruhi naiknya kacang kedelai di 55 kota," ungkap Suryamin saat memaparkan laporan indeks harga konsumen (inflasi) di gedung BPS, Rabu (1/8).

Dia menyebutkan, kenaikan harga kedelai tertinggi terjadi di Kota Depok dengan kenaikan sebesar 14 persen. Selain Depok, kenaikan harga kedelai tertinggi juga terjadi di Madiun dan Kendari yang masing-masing 11 persen.

Suryamin mengakui, komponen bahan makanan menjadi penyumbang inflasi terbesar yakni 1,68 persen disusul komponen makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang menyumbang 0,89 persen.

Komponen pendidikan dan rekreasi menyumbang 0,56 persen diikuti komponen kesehatan 0,42 persen serta komponen transportasi, komunikasi, jasa keuangan yang menyumbang 0,31 persen.

Suryamin menyebutkan, dari sisi komoditasnya, yang mendorong inflasi tertinggi adalah daging ayam ras yang berperan mendorong inflasi 18,57 persen. Kondisi ini tidak lepas dari momentum awal puasa.

"Karena permintaan tinggi di awal puasa. Puncaknya terjadi minggu ketiga Juli. Kenaikan harganya terjadi di 62 kota," jelasnya.

Selain daging ayam, ada pula komoditas telur ayam ras yang berperan mendorong inflasi 11,4 persen. "Permintaan tinggi di awal puasa. kenaikannya mulai awal Juli. terjadi di 64 kota," katanya.