Krisis Eropa buka peluang ekspor udang Indonesia
Merdeka.com - Pelaku usaha bidang kelautan tidak merasa khawatir meski krisis ekonomi masih membelit Eropa. Di sisi lain, Amerika Serikat juga sibuk bergelut melawan tingginya tingkat pengangguran. Kuncinya adalah produsen Indonesia wajib mengekspor produk bernilai tambah.
Harry Lukmito sebagai salah satu eksportir olahan hasil budi daya laut menyatakan negara-negara Barat tetap akan melirik produk Indonesia karena dari segi harga lebih kompetitif.
"Namanya makanan, walau krisis ya tetap makan, dan keuntungan makin besar untuk produk bernilai tambah. Dari pengalaman saya yang bergerak food processing permintaan ke Amerika dan Eropa malah meningkat 20 persen setahun terakhir," ujar dia saat ditemui usai pertemuan dengan Kadin di Jakarta Selatan, Rabu (12/9).
Pria yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Deputi Bidang Teknologi Kelautan Kadin itu menambahkan, suka tidak suka Amerika masih menjadi primadona ekspor olahan budi daya laut, terutama udang. Peluang ekspor sekarang semakin meningkat lantaran pemasok utama tradisional dari Amerika Latin mulai ditinggalkan di Negeri Paman Sam itu.
Namun, dia menyoroti adanya dua hambatan terhadap peluang penetrasi produk laut Indonesia di pasar Amerika dan Eropa. "(Hambatan) pertama adalah ketersediaan bahan baku berkualitas baik. Kedua, harus ada dukungan pemerintah di bidang penyediaan kredit supaya ekspor kita tidak melulu udang beku yang pasarnya terbatas," kata Harry.
Wakil Ketua Umum Kadin Yugi Prayanto menyatakan pihaknya memperkirakan ekspor olahan laut tahun ini mencapai 4,2 juta ton. Dia mengaku belum mendapat gambaran apakah krisis negara Barat bakal berpengaruh, namun pihaknya tidak terlalu optimis.
"Kita belum bisa melihat (dampaknya) sekarang, tapi sepertinya tetap akan mempengaruhi ya karena penurunan permintaan pastinya terjadi," kata dia.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPunya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaIzin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan Masih Bar-Bar, Ekspor Ikan dari Indonesia Ditolak Eropa
Makanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJago Lihat Peluang, Kisah TKI Jepang Pulang ke Tulungagung Sukses Budidaya Ikan hingga Diekspor ke Negeri Sakura
Tinggal di Jepang lebih dari 10 tahun membuka peluang bisnis yang bisa diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca Selengkapnya