Kota Bantaeng bakal dibangun terminal gas alam cair senilai Rp 7,5 T
Merdeka.com - Perusahaan swasta nasional, PT Pasifik Agra Energi menanamkan investasi sebesar Rp 7,5 triliun untuk membangun terminal penerimaan gas alam cair yang terintegrasi di Kawasan Industri Bantaeng, Sulawesi Selatan. Awal dari pembangunan terminal gas terintegrasi itu ditandai dengan seremoni penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Undestanding (MoU) di Ruang Kerja Bupati Bantaeng pada 20 Mei 2016.
Penandatangan MoU dilakukan Direktur Utama Perusahaan Milik Daerah (Perusda) Bajiminasa Bantaeng, M Taufik Fachtuddin dan Presiden Direktur PT Pasifik Agra Energi, Westana H Wiraatmadja dan disaksikan oleh Bupati Bantaeng, HM Nurdin Abdullah.
Usai penandatanganan MoU diserahkan izin prinsip sebagai bukti bahwa Pemerintah Bantaeng memberi izin kepada PT Pasifik Agra Energi untuk menanamkan investasi di Kawasan Industri Bantaeng. Dalam kesepakatan MoU itu dijelaskan Perusda menjadi perusahaan yang menyalurkan gas kepada pasar dan pembangkit listrik sedangkan Agra menyediakan gas alam cair dari dalam dan luar negeri.
Direktur Utama Agra Energi Westana H Wiraatmadja menjelaskan sejak Februari 2016, bersama dengan perusahaan energi dari Jepang, telah memulai studi kelayakan dan akan rampung pada Agustus 2016.
"Setelah Agustus kami mulai dengan design enjiniring lalu dilanjutkan dengan konstruksi. Selain untuk kawasan industri, Kami juga akan mengisi pasar Indonesia bagian tengah dan bagian timur," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/5).
Dalam proyek ini, Pasifik Agra Energi akan membangun stasiun penerimaan gas terintegrasi pertama di Indonesia, antara LNG, gas dan utilisasi energi dingin dari proses regasifikasi LNG.
Direktur Utama Perusahaan Milik Daerah (Perusda) Bajiminasa Bantaeng, M Taufik Fachtuddin sangat optimis, dengan adanya terminal gas ini, akan semakin mempercepat tumbuhnya industri di Bantaeng. Perusahaan ini, untuk tahap pertama membutuhkan lahan 20 hektare dari 50 hektare total lahan yang diperlukan.
Menurut Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah, kalau pembangunan terminal gas terintegrasi ini selesai, banyak hal yang bisa dilakukan.
"Terminal gas ini bisa mendukung pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas. Pemerintah bisa menyiapkan infastruktur untuk menjadikan Bantaeng sebagai city gas," jelas Nurdin.
Kemudian, kata dia, pemerintah Bantaeng akan membangun jaringan pipa-pipa gas ke rumah-rumah warga dan Perusda menyalurkan gas untuk kebutuhan bahan bakar rumah tangga.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta
Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca Selengkapnya99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?
PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaSempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga
Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaTarik Minat Investor, Kawasan Industri Mongondow Sulut Bakal Dialiri Pasokan Gas Bumi
Pihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaFOTO: Penampakan Lokasi Cadangan Minyak dan Gas yang Ditemukan Pertamina di Bekasi
PT Pertamina (Persero) menemukan dua sumber migas (minyak dan gas) baru di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGas Bumi Jadi Aset Strategis Perkuat Ketahanan Energi, Termasuk di IKN Nusantara
Subholding gas juga memulai berpartisipasi dalam hilirisasi produk gas bumi di petrokimia, biometana, dan dekarbonisasi.
Baca SelengkapnyaPakar: Gas Beracun Gunung Marapi Bisa Picu Toksisitas Pada Tubuh, Ini Bahayanya
Gas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca Selengkapnya