Konsumsi masyarakat menurun
Merdeka.com - Komite Ekonomi Nasional (KEN) menilai, tingkat konsumsi masyarakat pasca hari raya Idul Fitri menunjukkan penurunan. Hal ini terlihat dari menyusutnya permintaan pemasangan iklan di media massa.
Ketua KEN Chairul Tanjung mengatakan, melemahnya sektor konsumsidomestik membuat pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5persen bakal sulit tercapai.
Terlebih jika berkaca pada kinerja ekspor yang belum terakselerasi akibat belum pulihnya kondisi Eropa."Pada bulan Agustus-September ini relatif terjadinya penciutan (permintaan iklan) karena iklan itu kan reflected konsumsi, produsen itu terutama konsumer booth, sangat bergantung pada iklan di media.
Kalau terjadi penurunan artinya ada sedikit perlambatan di sektorkonsumsi," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian,Jakarta, Kamis (4/10).
Indonesia, kata dia, patut bersyukur dengan masih cukup tingginya kinerja investasi sebagai penutup sektor lain yang mengalami penurunan. Selain itu aspek penyerapan anggaran pemerintah yang akan meningkat di kuartal III dan IV turut mengatrol.
"Dengan situasi makro sekarang ini saya jika bisa bertahan di 6,3-6,4 persen kita musti katakan kita musti bersyukur," tuturnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini
Pelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca Selengkapnya