Konsumsi Masih Rendah, LPS Sebut DPK Perbankan Tumbuh di Awal 2021
Merdeka.com - Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan terus mengalami pertumbuhan sejak tahun lalu. Tren yang sama juga masih terlihat di awal tahun 2021 karena konsumsi masyarakat yang masih tertahan.
"Kalau kita lihat DPK awal tahun masih cenderung meningkat," kata Purbaya dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Kamis (28/1).
Tren ini kata Purbaya masih akan bertahan seiring dengan kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ditetapkan pemerintah. Sehingga, belanja konsumsi masyarakat masih stagnan dan belum banyak yang menggunakan dananya untuk belanja konsumsi.
"Kita lihat ini sekarang masih berpengaruh sama PPKM, otomatis belanja masyarakat belum tumbuh signifikan, makanya wajar saja masyarakat belum banyak menggunakan dananya," tutur dia.
Direktur Eksekutif Riset, Surveilans dan Pemeriksaan LPS, Priyantina menilai, DPK perbankan masih tumbuh positif di awal tahun. Meskipun saat ini pertumbuhannya sudah mulai mengalami perlambatan.
Kondisi ini terjadi di hampir semua perbankan yang ada. Namun, pertumbuhan DPK terendah terjadi di bank buku kecil. "Dari DPK masih tumbuh positif meskipun terlihat melambat. Mungkin pertumbuhan terendah di buku bank kecil," kata Priyantina.
Yanti sapaannya menjelaskan, tingkat suku bunga simpanan pihak ketiga selama tahun 2020 mengalami tren penurunan di setiap kategori buku bank. Rata-rata mengalami penurunan 3-6 persen tergantung jenis bank bukunya.
"Penurunan ini sudah cukup besar dan kisaran bunga sampai 3-6 persen ini bervariasi," kata dia.
Dia merincikan pada tahun 2020 suku bunga simpanan pihak ketiga antara lain, bank buku 1 dikisaran 146 bps, bank buku 2 di kisaran 113 bps. Lalu bank buku 3 di kisaran 202 bps dan bank buku 4 di kisaran 216 bps.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaTabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaPPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024 Naik Lebih dari 100%, Nilainya Triliunan
PPATK mengungkap temuan transaksi keuangan mencurigakan di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaTransaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaPendaftaran Jadi Konsumen LPG 3 Kg Masih Dibuka, Syaratnya Bawa KTP dan Kartu Keluarga
Mulai 1 Januari 2024, pembelian elpiji tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata sebelumnya dengan membawa KTP.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaTernyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaPPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan Triliunan Rupiah Jelang Pemilu 2024
Angka transaksi mencurigakan tersebut mencapai triliunan rupiah dari ribuan nama.
Baca Selengkapnya