Konsumsi gas PGN di Batam naik 5 persen
Merdeka.com - Konsumsi gas yang disalurkan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk di Kota Batam, Kepulauan Riau meningkat lima persen pada triwulan II-2017 dibanding periode yang sama pada 2016.
"Secara umum, total konsumsi naik lima persen," ujar Sales Area Head PGN Batam Amin Hidayat dikutip Antara Batam, Jumat (4/8).
Peningkatan itu terjadi di sektor industri, komersil dan rumah tangga. Dia mengakui ada beberapa pelanggan industri yang mengurangi penggunaan gasnya karena penurunan produksi. Meski begitu, secara umum penyaluran gas PGN meningkat.
"Beberapa industri ada yang menurunkan konsumsi gas, tapi belum sampai berhenti. Katanya, karena pesanan berkurang," jelasnya.
Industri yang menurunkan konsumsi gas, umumnya yang bergerak di fabrikasi metal dan pipa. Di samping itu, ada pula pelanggan industri dan komersial baru atau meningkatkan konsumsi.
"Ada juga yang 'switching' dari bahan bakar lain," tegas Amin.
Sepanjang 2017, dia mencatat penambahan jumlah pelanggan komersil PGN di kota itu sekitar 30 persen. Pertumbuhan itu didorong peningkatan infrastruktur gas yang dilakukan PGN bersama pemerintah, terutama di Kawasan Perdagangan dan Bisnis Nagoya.
Dia menambahkan sudah hampir seluruh restoran dan hotel di Kawasan Nagoya menjadi pelanggan PGN. Terakhir, PGN baru saja menandatangani kontrak dengan tiga pelanggan baru yaitu Restoran Harbour Bay, KFC Nagoya dan perusahaan roti Top Baker.
"Dan jumlah itu akan bertambah terus, karena kami terus melakukan penyambungan," pungkasnya.
Hingga kini, PGN bersama pemerintah telah membangun pipa distribusi gas bumi di Batam sepanjang 141,3 km untuk melayani kebutuhan industri, komersil dan rumah tangga. Secara nasional, PGN memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 7.000 kilometer atau setara 76 persen pipa gas bumi hilir nasional.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaInsentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?
PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaTuntaskan Tugas, Pertamina Patra Niaga Penuhi Konsumsi Energi Masyarakat Sepanjang Nataru
Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Energi Fosil Masih Terus Naik, Target Bauran EBT Turun Jadi 17 Persen di 2025
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaSatgas Pertamina Sukses Amankan Pasokan Energi Natal dan Tahun Baru
PT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSubholding Gas Pertamina Raup Pendapatan USD 3,65 Miliar Sepanjang 2023
PGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.
Baca Selengkapnya