Kondisi memprihatinkan, ternak pengungsi Gunung Agung butuh bantuan makanan
Merdeka.com - Ratusan ekor ternak khususnya sapi milik para pengungsi yang ditempatkan di penampungan di desa Abang Karangasem, Bali kondisinya memprihatinkan. Sebab, pengurus penampungan mengaku kekurangan pakan ternak.
Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, mengatakan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Abang melaporkan soal kekurangan bahan pakan ternak. Serta, minimnya ketersediaan air untuk minum ternak.
"Karena ini baru dibuat, jadi banyak yang dibutuhkan dan saya lihat pos pengungsian ternak ini semuanya masih darurat. Ini dibangun atas bantuan masyarakat di sini termasuk terpal untuk atap baru kemarin datang," ujarnya.
Guna mengatasi kekurangan pakan ternak, dia mengimbau masyarakat yang tengah panen padi untuk memberikan jeraminya ke posko pengungsian agar diolah menjadi pakan ternak.
Petugas PPL Kecamatan Abang, I Nyoman Tinta, mengatakan ada sebanyak 104 ekor sapi yang dititipkan pengungsi di lokasi ini. Sapi yang dititipkan di posko ini merupakan milik pengungsi dari Kecamatan Kubu dan Abang bagian atas yang masuk zona merah.
"Saat ini pos penitipan ternak ini masih kekurangan suplai air untuk minum ternak termasuk minimnya pasokan pakan ternak," tegasnya.
Untuk pakan, Nyoman berharap adanya sumbangan. Seperti diketahui, PT Japfa Comfeed Indonesia menjadi salah satu donatur untuk pengungsi Gunung Agung.
Japfa berencana mengirimkan bantuan 74 ton pakan ternak. Bantuan akan masuk melalui dermaga di Karangasem, Bali.
PR Manajer PT Japfa Comfeed Indonesia, Agus Mulyono, mengatakan 74 ton bantuan pakan ternak untuk pengungsi Gunung Agung Bali akan dikirimkan secara bertahap. Saat ini, sudah terkirim sebanyak 24 ton pakan ternak.
"Senin, kami kirim lagi 40 ton. Posisinya di Tanah Ampo," kata Agus saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (13/10).
Dia berharap bantuan ini bisa segera disebar oleh petugas posko setempat. "Di sana, pakan kan harus tempat kering, kalau lembab akan kurang bagus. Karena ini kan bentuknya pelet. Kemaren sudah di terima salah satu posko yang masuk dalam 24 ton," jelasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Ruang Erupsi, 828 Warga Dievakuasi Berharap Bantuan Makanan Segera Didistribusikan
Warga dua desa di kaki Gunung Ruang dievakuasi daratan Tagulandang.
Baca SelengkapnyaKondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan
327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca Selengkapnya4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat
Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnya2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh
Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaPenghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur
Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaJadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung
Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca Selengkapnya