Kondisi Ekonomi Global Makin Suram, Ini Indikatornya Versi Gubernur Bank Indonesia
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan bahwa kondisi ekonomi dan keuangan global akan banyak menghadapi banyak tekanan. Tercermin dari tanda-tanda perlambatan ekonomi yang tahun depan hanya bisa tumbuh 2,6 persen. Lebih rendah dari prediksi pertumbuhan tahun ini yang masih bisa tumbuh 3 persen.
"Kondisi ekonomi dan keuangan global ke depan ini penuh dengan tantangan," kata Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/10).
Demikian juga dengan tingkat inflasi yang diperkirakan masih akan tinggi. Perry menyebut inflasi global tahun ini bisa tembus 9,2 persen. "Inflasi di global sangat tinggi yang 9,2 persen tahun ini," kata dia.
Perry mengatakan perlambatan ekonomi akan terjadi di Amerika Serikat. Tahun depan ekonomi negara Adidaya ini hanya bisa tumbuh 1,2 persen, lebih rendah dari tahun ini yang diprediksi tumbuh 2,5 persen saja.
"Amerika Serikat dengan perkiraan tahun depan 1,2 persen tahun depan dari sekarang 2,5 persen," kata Perry.
Begitu juga dengan tingkat inflasi di AS diperkirakan bisa mencapai 8,2 persen tahun ini.
Kondisi di Eropa
Kondisi serupa juga terjadi di Eropa. Pertumbuhannya tahun 2023 hanya bisa tumbuh 0,7 persen. Sedangkan tingkat inflasinya bisa mencapai 9,2 persen. China juga akan menghadapi pelemahan pertumbuhan ekonomi tahun depan.
"Inflasi yang tinggi juga akan terjadi di negara emerging market seperti Brazil, Turki, Argentina maupun yang lain," kata da.
Berbagai pelemahan ekonomi ini sebagai konsekuensi dari pengetatan kebijakan moneter di negara-negara maju. Sehingga negara-negara berkembang juga akan kena getahnya.
Perry menegaskan suramnya ekonomi global tahun depan tidak terlepas dari dampak ketegangan politik global. Termasuk juga fragmentasi ekonomi dan terganggunya mata rantai perdagangan global.
"Ketegangan politik Rusia-Ukraina dan Amerika Serikat dengan China. Tentu saja pertumbuhan ekonomi global turun dan gangguan mata rantai tadi menyebabkan inflasi yang tinggi," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPrabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!
Prabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca Selengkapnya